Senin 20 Apr 2020 04:36 WIB

Pasien Covid-19 di Bantul Berkurang Satu

Semula ada delapan orang yang dinyatakan Covid-19, ternyata menjadi tujuh

Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi, ilustrasi. Jumlah positif Covid-19 di Bantul hanya 7 orang.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi, ilustrasi. Jumlah positif Covid-19 di Bantul hanya 7 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan jumlah kasus pasien positif terjangkit corona virus disease (Covid-19) di daerah itu pada 19 April berkurang satu orang, dari delapan orang menjadi tujuh orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Ahad (19/4), mengatakan bahwa terdapat perubahan data, yaitu pasien positif berkurang satu orang di Kecamatan Kasihan Bantul karena yang bersangkutan berdomisili di Kabupaten Sleman, DIY.

Baca Juga

"Pasien positif (Covid-19) kemarin laki-laki berusia 26 tahun, data pindah ke Sleman karena domisili setelah dilacak berada di sana," kata Sri Wahyu dalam keterangan tertulis melalui aplikasi pesan singkat.

Dengan perubahan data ini, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul menyebut jumlah kasus positif virus corona baru itu berjumlah tujuh orang, enam orang dari kecamatan Kasihan dan satu orang dari Piyungan.

"Rumah sakit yang merawat pasien positif adalah Rumah Sakit Panembahan Senopati dua orang, RSU PKU Muhammadiyah Bantul satu orang, RSUP Sardjito satu orang, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito satu orang dan RS Bethesda dua orang," katanya.

Pria yang akrab disapa dokter Oky ini mengatakan sementara pasien terindikasi Covid-19 yang sedang rawat inap untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) 33 orang, dan kategori orang dalam pemantauan (ODP) lima orang.

Dia mengatakan guna memerangi Covid-19, Gugus Tugas mengajak semua pihak dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi wabah dengan menunda dulu berpergian ke luar kota maupun daerah apabila tidak ada keperluan penting. "Mungkin kita bisa bertahan tapi belum tentu orang-orang dekat kita, patuhi aturan untuk berdiam diri di rumah. Jaga situasi kondusif agar kita bisa berhati-hati dan waspada," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement