Ahad 19 Apr 2020 23:41 WIB

107 Warga Terpapar Covid-19 di Papua, Tujuh Meninggal

Satgas Papua menduga warga yang terpapar Covid-19 tak lagi kluster Gowa dan Bogor

Warga mencuci tangan sebelum masuk ke Kampung Yaturaharja (Arso 10) di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (17/4/20). Kampung Yaturaharja menerapkan wajib masker dan cuci tangan setiap melakukan aktifitas di lingkungan masing-masing RT/RW untuk menekan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Indrayadi TH
Warga mencuci tangan sebelum masuk ke Kampung Yaturaharja (Arso 10) di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (17/4/20). Kampung Yaturaharja menerapkan wajib masker dan cuci tangan setiap melakukan aktifitas di lingkungan masing-masing RT/RW untuk menekan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Jumlah warga yang terpapar COVID-19 di Papua terus mengalami peningkatan dan saat ini tercatat 107 orang atau bertambah 12 kasus baru.

Data dari Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua, Minggu malam mengungkapkan, bertambahnya kasus warga yang positif itu terjadi di Kabupaten Mimika tujuh kasus, Kab dan Kota Jayapura masing-masing dua kasus dan satu kasus di Kab. Sarmi. Jumlah pasien yang dirawat tercatat 81 orang, 19 sembuh dan tujuh meninggal.

Warga yang positif COVID-19 saat ini di rawat di berbagai rumah sakit rujukan yang tersebar di enam kabupaten dan kota yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Kab. Mimika, Merauke, Jayawijaya, dan Kabupaten Merauke. Jumlah PDP tercatat 101 orang dan ODP sebanyak 3.507 orang.

Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua dr Silwanus Sumule secara terpisah mengaku ada indikasi penyebaran COVID-19 sudah tidak lagi berasal dari kluster Gowa, Bogor maupun Lembang.

" Kami menduga saat ini sudah terjadi penyebaran lokal namun berapa persen belum diketahui pasti karena belum ada penelitian epidemologi, " ucap Sumule. Ia pun berharap masyarakat selalu menggunakan masker bila keluar rumah dan mencuci tangan serta menjaga kebersihan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement