Senin 20 Apr 2020 06:32 WIB

Dampak Covid-19, Perusahaan Ritel AS Ajukan Kebangkrutan

Neiman Marcus sudah merumahkan sekitar 14 ribu karyawannya.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Neiman Marcus
Foto: Reuters
Neiman Marcus

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS), Neiman Marcus Group, sedang bersiap-siap untuk mencari perlindungan kebangkrutan pada pekan ini. Mereka menjadi department store utama AS yang menyerah terhadap dampak ekonomi akibat wabah virus corona (Covid-19).

Neiman Marcus Group yang dibebani utang tersebut hanya memiliki beberapa pilihan untuk menyelamatkan diri dalam situasi pandemi Covid-19. Perusahaan yang bermarkas di Dallas tersebut untuk sementara memutup semua 43 lokasi department store, termasuk di antaranya dua lusin toko Last Call dan dua toko Bergdorf Goodman di New York.

Baca Juga

Seperti dilansir Reuters, Ahad (19/4), perusahaan yang berbasis di Dallas tersebut juga sudah merumahkan sekitar 14 ribu karyawannya. Pengajuan kebangkrutan dapat rampung dalam beberapa hari meskipun bisa saja mundur.

Neiman Marcus kini sedang dalam tahap akhir untuk menegosiasikan pinjaman dengan kreditornya yang berjumlah ratusan juta dolar AS. Utang tersebut akan menopang kegiatan operasionalnya, menurut sumber yang dekat dengan perusahaan.

Berdasarkan data perusahaan pemeringkat kredit Standard & Poor’s, Neiman Marcus sudah meminjam total sekitar 4,8 miliar dolar AS. Sebagian dari utang ini adalah warisan dari leverage buyout (pembelian saham perusahaan oleh manajemennya sendiri, menggunakan dana pinjaman dari luar) pada 2013 oleh pemiliknya, perusahaan ekuitas swasta Ares Management Corp dan Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).

Sampai saat ini, Neiman Marcus dan Ares menolak berkomentar. Sementara itu, perwakilan CPPIB tidak segera menanggapi permintaan berkomentar.

Neiman Marcus Group bukan satu-satunya perusahana ritel yang harus bertahan di tengah pandemi. Department store lain juga harus menutup toko, berjuang menghindari nasib yang sama. Macy’s Inc dan Nordstrom Inc bergegas mengamankan pembiayaan baru, seperti memanfaatkan real estat mereka.

JC Penney Co Inc pun sedang mempertimbangkan pengajuan kebangkrutan sebagai salah satu cara mengelola arus keuangan (cashflow) dan menghemat pembiayaan utang.

Pengajuan kebangkrutan akan menjadi tonggak sejarah suram yang sudah coba dihindari Neiman Marcus beberapa tahun terakhir. Perusahaan sudah menunda tanggal jatuh tempo pada kewajibannya tahun lalu dengan beberapa kreditor meski transaksi tersebut menambah beban bunga Neiman Marcus.

Analis Standard & Poor memberikan catatan pada pekan lalu, prospek turnaround untuk Neiman Marcus Group makin rendah. "Mengingat tantangan signifikan dari pandemi virus corona dan proyeksi resesi AS tahun ini," tulis mereka dalam sebuah catatan.

Toko Neiman Marcus pertama kali dibuka di Dallas, Texas, pada 1907. Toko ini dibuka oleh Marcus dan Neiman, yang memutuskan untuk mengejar usaha ritel setelah menolak investasi dalam minuman ringan yang waktu itu bernama Coca-Cola, berdasarkan situs resmi perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement