REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Tujuh desa di Bangladesh timur memberlakukan karantina wilayah atau lockdown penuh pada Ahad (19/4). Hal itu setelah warga setempat menghadiri proses pemakaman besar bagi seorang ulama Muslim populer.
Upacara pemakaman itu menimbulkan kekhawatiran penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
"Kami sudah dengan ketat memerintahkan semua penduduk tujuh desa untuk tinggal di rumah setiap saat setidaknya selama 14 hari ke depan sehingga kami dapat mengidentifikasi apakah ada yang tertular virus setelah pertemuan hari Sabtu," kata Asisten Superintenden Polisi, Abu Sayed, di distrik Brahmanbaria, dilansir Anadolu Agency, Senin (20/4).
Puluhan ribu orang menentang pembatasan pemerintah pada Sabtu (18/4) dengan menghadiri doa pemakaman seorang pemimpin agama di daerah terpencil. Orang-orang dari berbagai bagian negara melakukan perjalanan ke Brahmanbaria untuk menyaksikan upacara pemakaman pengkhotbah Muslim Jubayer Ahmad Ansari, yang juga wakil kepala partai politik Islam, Bangladesh Khelafat Majlish.