Senin 20 Apr 2020 07:05 WIB

Bangladesh Lockdown 7 Desa Setelah Warga Hadiri Pemakaman

Pemakaman seorang ulama populer menyedot perhatian massa dari 7 desa di Bangladesh.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
 Ilustrasi Lockdown
Foto: Tim Republika
Ilustrasi Lockdown

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Tujuh desa di Bangladesh timur memberlakukan karantina wilayah atau lockdown penuh pada Ahad (19/4). Hal itu setelah warga setempat menghadiri proses pemakaman besar bagi seorang ulama Muslim populer.

Upacara pemakaman itu menimbulkan kekhawatiran penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Baca Juga

"Kami sudah dengan ketat memerintahkan semua penduduk tujuh desa untuk tinggal di rumah setiap saat setidaknya selama 14 hari ke depan sehingga kami dapat mengidentifikasi apakah ada yang tertular virus setelah pertemuan hari Sabtu," kata Asisten Superintenden Polisi, Abu Sayed, di distrik Brahmanbaria, dilansir Anadolu Agency, Senin (20/4).

Puluhan ribu orang menentang pembatasan pemerintah pada Sabtu (18/4) dengan menghadiri doa pemakaman seorang pemimpin agama di daerah terpencil. Orang-orang dari berbagai bagian negara melakukan perjalanan ke Brahmanbaria untuk menyaksikan upacara pemakaman pengkhotbah Muslim Jubayer Ahmad Ansari, yang juga wakil kepala partai politik Islam, Bangladesh Khelafat Majlish.

Media lokal, mengutip warga dan pejabat kepolisian, melaporkan bahwa sekitar 100 ribu orang menghadiri pemakaman meski ada lockdown secara nasional. Pertemuan besar-besaran itu telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi lonjakan penularan Covid-19 di Brahmanbaria, yang memiliki 18 kasus dan tiga kematian sejauh ini.

Pemerintah setempat dituduh gagal menghentikan pertemuan itu. Tiga pejabat senior polisi setempat ditarik dari jabatan mereka. "Dengan persetujuan pemerintah, markas besar (polisi) kami telah mengambil tindakan terhadap para pejabat itu karena kegagalan mereka mengendalikan pertemuan massa," kata Sayed.

Namun, kepala kepolisian setempat yang dipecat mengatakan kepada bahwa mereka tidak pernah berpikir bahwa sejumlah besar orang akan muncul pada saat ada lockdown di seluruh negeri. Mereka datang dari semua sisi, bahkan melalui ladang dan lainnya, rute yang tidak digunakan.

Jumlah kematian virus corona di Bangladesh mencapai 91 orang dengan tujuh korban baru. Sementara jumlah kasus mencapai 2.456 dengan 312 kasus tambahan pada hari Ahad. Sejauh ini, 75 orang telah pulih dari infeksi Covid-19, menurut data pemerintah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement