REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan memberikan santunan bagi pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang kehilangan mata pencaharian sejak wabah virus corona (Covid-19) melanda Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia mengatakan, industri pariwisata di Papua Barat lumpuh total sejak virus corona melanda Indonesia. Yusak mengatakan, pemandu wisata yang merupakan ujung tombak pariwisata tentunya tidak bisa bekerja karena tidak ada wisatawan yang datang mengunjungi daerah-daerah wisata Papua Barat akibat virus corona.
Karena itu, kata dia, Pemprov Papua Barat akan mengupayakan agar pemandu wisata yang tergabung dalam HPI mendapat santunan untuk meringankan beban hidup di tengah kondisi wabah saat ini. "Santunan seperti apa, dan dalam bentuk apa, akan dibicarakan dengan Gubernur Papua Barat. Yang pasti pemandu wisata harus diberikan perhatian di tengah situasi virus corona," ujarnya di Manokwari, Ahad (20/4).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah HPI Papua Barat, Matias Rumbruren menuturkan, pemandu wisata menggantungkan hidup pada aktivitas memandu wisatawan yang berkunjung ke Papua Barat. Menurut dia, sejak virus corona melanda Indonesia dan aktivitas penerbangan ditutup bagi wisatawan berkunjung ke daerah-daerah wisata Provinsi Papua Barat demi pencegahan penyebaran virus, para pemandu wisata kehilangan mata pencarian dan mencari pekerjaan alternatif untuk menyambung hidup.
Dia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat yang akan memberikan santunan bagi para pemandu wisata di wilayah Papua Barat. "Kami berharap santunan nantinya diberikan kepada pemandu wisata resmi yang telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai pemandu wisata dan bergabung dalam organisasi pemandu wisata resmi nasional yakni HPI," kata Matias.