REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di Kota Solo karena Covid-19 hingga kini belum menunjukkan adanya perbaikan. Hal ini menjadi keresahan bagi para pekerja harian, seperti pengemudi ojek daring dan pedagang kaki lima.
Melihat situasi yang terjadi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo hadir dengan program Operasi Makan Gratis untuk masyarakat yang membutuhkan selama 10 hari. Dimulai Rabu (15/4) lalu, ACT Solo membagikan sekitar 100 paket makanan gratis siap saji untuk masyarakat yang umumnya sebagai pekerja harian. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pangkalan pengemudi ojek daring di daerah Laweya.
Kegiatan berbagi ini disambut dengan sangat antusias oleh para pengemudi ojek. Hal tersebut seperti yang diungkap Ketua Komunitas Pengemudi Ojek Daring setempat, Roni.
“Saya mewakili teman-teman driver sangat bersyukur dengan adanya Operasi Makan Gratis dari ACT, karena virus ini dampaknya sangat luar biasa bagi kami selaku driver ojek online. Kadang seharian kami hanya mendapat dua kali order saja, yang mana itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga,” ujar Roni dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (20/4).
Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro menjelaskan, Operasi Makan Gratis ini adalah salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap sesama. Ke depannya, aksi ini akan dilakukan di 10 titik di wilayah Solo Raya.
"Sebagai bentuk kepedulian kita atas dampak wabah Covid-19 ini, ACT Solo mengupayakan untuk memberikan bantuan berupa layanan makan gratis selama 10 hari ke depan yang digelar juga di 10 titik di area Solo Raya. Tidak hanya untuk pekerja harian saja, tetapi Operasi Makan Gratis ini akan menjangkau tim medis yang menangani pasien Covid-19, ” ujar Septi.
Di hari pertama Operasi Makan Gratis, ACT Solo membagikan makanan untuk tim medis. Sasarannya adalah para petugas di Rumah Sakit Paru Jajar Surakarta sebagai garda terdepan dalam penangan pasien Covid-19.
Septi menambahkan, program Operasi Makan Gratis juga akan diselingi oleh program Operasi Beras Gratis untuk masyarakat prasejahtera yang terdampak penyebaran Covid-19. Program ini akan menyasar daerah-daerah yang sedang diisolasi karena terdapat pasien positif terinfeksi Covid-19.