Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Kebiasaan yang baik akan membawa pada kehidupan yang lebih baik di masa depan. Seperti Lim Hock Chee dan sang istri yang dulu hanyalah seorang penjual daging babi beku di kios sewaan pada sebuah toko grosir.
Ia pun bahkan tak menyangka, lebih dari 35 tahun kemudian, keluarganya kini menguasai 61 supermarket yang ada di Singapura dan masuk jajaran orang terkaya negara itu bahkan dunia.
Baca Juga: Kisah Miliarder Tertua di Dunia, dari Dokter hingga Banting Stir Jadi Bankir Bank Ternama
Bahkan, saham Sheng Siong Group Ltd. miliknya bahkan mampu bersaing dengan Amazon.com Inc. Saham perusahaan mencetak rekor, dengan naik lebih dari 30 persen sejak penutupan terendah di 19 Maret 2020.
Kenaikan saham dipicu meningkatnya masyarakat berbelanja supermarket, di tengah langkah pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown demi mencegah Virus Corona.
Bisnis Lim berkembang ketika dia dan saudaranya mengambil alih supermarket tempat kios dagingnya dan mengubahnya menjadi toko Sheng Siong pertama pada 1985. Supermarket itu kini tak hanya menjadi supermarket, bisnis mereka telah merambah ke dunia perbankan digital di Singapura.
Lim diketahui menambah kepemilikan saham pada bulan lalu melalui rekening bersama dengan istrinya. Dia mungkin telah belajar satu atau dua hal dari wabah sebelumnya.
"Ketika orang-orang menjauh dari restoran selama SARS, kami menikmati bisnis yang tumbuh karena lebih banyak orang mulai membeli makanan untuk memasak di rumah," katanya dalam wawancara 2008 dengan Straits Times.
Kini, total kekayaan keluarganya melonjak menjadi USD 1,1 miliar (Rp17,2 triliun) di mana sebanyak 57% saham dipegang Lim dan dua saudara laki-lakinya, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Tercatat, perusahaan Lim mampu membukukan laba bersih sebesar SDG 75,8 juta (USD 53,1 juta atau Rp823,9 miliar) pada 2019, dengan pendapatan sebesar SDG 991,3 juta (Rp10,8 triliun).