Senin 20 Apr 2020 14:20 WIB

Tip Memilih Kursus Online Gratis

Kursus online gratis bertebaran, ketahui cara memilih yang paling tepat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Reiny Dwinanda
Kursus online gratis bertebaran, ketahui cara memilih yang paling tepat. (Ilustrasi)
Foto: Wallpapaer Flare
Kursus online gratis bertebaran, ketahui cara memilih yang paling tepat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak pelak membatasi kegiatan warga dan mewajibkan mereka sekolah dan bekerja dari rumah. Tidak sedikit dari warga menjadi punya waktu lowong yang bisa dimanfaatkan untuk menambah keterampilan, salah satunya dengan mengikuti kursus online.

Menambah keterampilan tentu berguna dalam kondisi pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian menjadi tidak menentu. Ketidakpastian itu mendorong jutaan orang bergabung dalam sejumlah kursus online secara gratis.

Baca Juga

Tak jarang, kursus-kursus tersebut diajarkan langsung oleh profesor-profesor Harvard atau bahkan universitas kenamaan lainnya. Pimpinan lembaga kursus online Coursera, Shravan Goli mengaku mendapatkan peningkatan pengguna hinga delapan kali lipat sejak merebaknya virus Covid-19 di dunia.

"Itu tidak terprediski," kata dia.

Pengguna Coursera mayoritas mendaftar dan memilih kursus terkait bidang ilmu sosial, pengembangan pribadi, seni dan humaniora. Lantas apa yang harus diperhatikan saat akan memiliki kursus daring?

Seperti diwartakan The Guardian, Senin (20/4), biasanya orang cenderung memilih untuk mengikuti kursus online yang diisi oleh pengajar prestisius. Nyatanya, berdasarkan pengalaman ahli mengungkap bahwa afiliasi institusi tertentu belum menjamin kursus akan berkualitas.

Ada banyak kelas dengan beragam pengajar yang disertai dengan ulasan para pengguna mereka. Ulasan justru tersebut kerap dijadikan acuan bagi seseorang untuk mengikuti kelas tersebut.

Dosen Universitas Terbuka AS, James Murphy, mengatakan, pengalaman pribadi menawarkan tingkat kepuasan tersendiri dibanding melihat ulasan pengguna lain. Dia menyarankan agar pengguna mendaftar dan merasakan sendiri pengalaman dari kelas daring tertentu.

"Tidak ada alasan untuk terus mengikutinya jika Anda tidak tertarik dan biasanya kita bisa merasakan itu menarik sejak jam pertama kursus," katanya.

Hal lain yang harus diperhatikan sebelum mengikuti kelas online adalah memilih tingkat kesulitan yang tepat. Murphy menyarankan untuk memiliki sesuatu yang berada di luar bidang yang disukai agar mendapatkan wawasan baru.

Kelas daring tersebut juga harus dirasakan dapat memenuhi pikiran, namun tidak terlalu ambisius agar tidak menimbulkan rasa frustasi. Kecocokan itu akan memberikan kenyamanan di tengah konsentrasi lebih dalam.

"Anda akan melewatkan waktu dan itu lebih bermanfaat daripada menelusuri media sosial," katanya.

Jika yang diharapkan dalam mengikuti kursus daring adalah pengembangan profesional dan sertifikat, maka lebih baik memeriksa terlebih dahulu apakah perusahaan mengenali kualifikasinya. Goli Coursera menunjukkan bahwa sekitar 30 perusahaan sekarang menerima kursus yang berafiliasi dengan Google tentang manajemen IT.

Ulasan dapat memberikan panduan berkenaan dengan hal tersebut. Baca ulasan mengenai seperti halnya deskripsi kursus, yang kadang-kadang menyertakan statistik dari survei siswa tentang manfaat profesional yang berasal dari pengalaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement