REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi, Rumah Zakat telah menetapkan dai dan guru-guru dari sekolah Islam sebagai daftar penerima manfaat setiap bulannya. Selama Ramadhan, Rumah Zakat akan memberikan bantuan tambahan, yang akan meringankan beban mereka terutama di masa pandemi Covid-19.
"Nanti sejalan dengan Ramadhan, salah satu program bantuan honor tambahan, ditambah sembako untuk guru-guru ngaji, dai yang memang bukan dai kondang Insyaallah ada, dan sedang dijalankan," kata CEO Rumah Zakat, Nur Effendi, Senin (20/4).
Adapun Rumah Zakat bersama dengan Yayasan Masjid Nusantara telah membantu guru dan dai di 1.800 titik pada hampir 250 Kota dan Kabupaten. Setiap bulan dana yang dikeluarkan mencapai hingga Rp 1,3 miliar.
"Sebelumnya sudah berjalan 1.800 titik. Memang saat ini tidak boleh ada kumpul-kumpul, maka metodenya berbeda, ada yang tidak ada belajar-mengajar tidak ada proses timbal jasa, ada yang
sekolah off tetap belajar, nonton di TVRI, ada yang menerima gaji, yang tidak digaji akan dibantu," ucap Nur.
Ia mengatakan, Rumah Zakat mengupayakan bantuan kepada dai dan guru di setiap kota, namun memang belum merata. Bantuan kepada mereka merupakan tanggung jawab dari Kementrian Agama, Rumah Zakat pun berupaya memberikan bantuan kepada mereka yang tidak mendapatkannya dari Pemerintah.
"Yang kita bantu yang tidak dapat bantuan dari pemerintah sehingga program kita tepat manfaat kepada guru atau penceramah, kalau sudah dibantu khawatir tumpang tindih," kata dia.
Rumah Zakat berharap ke depannya dapat lebih memberikan bantuan lebih luas kepada para pengajar terdampak, termasuk pada seluruh tingkatan madrasah.