REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengambil sumpah 170 dokter baru dari jarak jauh atau secara daring. Hal itu dilakukan menyusul adanya pandemi Covid-19.
Dalam pengambilan sumpah angkatan ke-230 tersebut hanya lima perwakilan dokter baru yang hadir langsung di Gedung Serba Guna Fakultas Kedokteran Undip Semarang, di Semarang, Senin (20/4). Pengambilan sumpah sendiri dipandu oleh Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Dwi Pudjonarko.
Sementara para dokter baru lainnya mengambil sumpah secara langsung dari jarak jauh dengan menggunakan aplikasi konferensi video yang sudah disiapkan. Dalam kegiatan tersebut, sambutan Rektor Undip Semarang dan perwakilan orang tua dokter baru juga disampaikan secara virtual.
Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Dwi Pudjonarko mengatakan pengambilan sumpah dokter secara daring ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh kampus ini. Meski demikian, lanjut dia, Undip bukan perguruan tinggi pertama yang mengambil sumpah dokter baru secara virtual. "Undip ini perguruan tinggi kelima yang mengambil sumpah dokter baru secara virtual di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Secara hukum, menurut dia, pengambilan sumpah secara daring ini sah. Kepada para dokter baru, ia berpesan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini. "Covid-19 merupakan ujian bagi profesi dokter. Bersiaplah untuk mengabdikan diri," katanya.
Sementara Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama dalam sambutan yang disampaikan secara virtual menyampaikan syukur karena pengambilan sumpah dokter baru ini bisa digelar di tengah keprihatinan bangsa. Menurut dia, dokter merupakan profesi yang bermartabat. "Oleh karena itu harus diemban oleh seseorang yang mempunyai integritas tinggi," katanya.