REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Legenda hidup Manchester United, Wayne Rooney, menilai Liverpool yang tampil mengagumkan dalam melancarkan serangan musim ini mengingatkannya pada AS Roma era Francesco Totti.
Dalam kolomnya yang disiarkan harian the Sunday Times, Rooney menyebut Roma di era Totti juga mengandalkan dua pemain dengan kecepatan tinggi di sektor sayap dalam membangun serangannya, seperti Liverpool yang saat ini disokong Mohamed Salah dan Sadio Mane di sayapnya.
"Saya berusaha menjelaskan proses mencetak gol biasanya dihasilkan dari kepaduan para pemain dan trio lini depan Liverpool menjadi contoh paling sempurna," demikian tulis Rooney sebagaimana dilansir laman Football Italia.
"Mo Salah dan Sadio Mane menghadirkan kedalaman dengan memaksa garis pertahanan lawan mundur, memberi kesempatan Roberto Firmino lebih turun untuk menjemput bola, bek tengah lawan mulai lalai dan tiba-tiba dua rekannya melakukan gerakan diagonal berkecepatan tinggi melahap ruang yang terbuka," ujarnya menambahkan.
Efektivitas dan efisiensi pola tersebut membuat Rooney, yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Everton dan Manchester United itu, tak bisa mengelak bahwa tim rivalnya itu punya lini serang terbaik di dunia saat ini.
"Pola Liverpool mengingatkan saya dengan Roma saat Totti masih memainkan peran nomor 10 dan dua pelari cepat menyerang kotak penalti dari sayap," tulisnya.
"Agak menyakitkan untuk diakui, tapi Liverpool saat ini adalah tim dengan lini serang terbaik di dunia," ujarnya lagi.
Totti menghabiskan sepanjang kariernya mengenakan seragam Roma pada 1993 s.d. 2017, mengemas 307 gol dan mengirimkan 140 assist dalam 785 pertandingan kompetitif.
Salah dan kiper andalan Liverpool Alisson Becker sempat merasakan menjadi rekan setim Totti di Roma. Salah bermain di Roma pada 2015-2017, sedangkan Alisson 2016-2018.
Liverpool saat ini memimpin klasemen Liga Primer Inggris dengan keunggulan 25 poin dari pesaing terdekat dan hanya butuh enam poin untuk memastikan gelar juara, sebelum kemudian kompetisi ditangguhkan karena pandemi virus corona.