REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BALAI -- Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, menyiapkan anggaran Rp 47 miliar untuk menangani penyebaran virus corona (Covid-19). Saat ini sudah dua orang warga Kabupaten Banyuasin terkonfirmasi positif.
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk mengurangi dampak pelemahan ekonomi yang terjadi akibat penyebaran wabah. “Dana ini segera disalurkan ke warga dalam berbagai bentuk, mulai dari bantuan alat kesehatan hingga bantuan untuk menstimulus kegiatan ekonomi tetap berjalan,” kata dia.
Ia mengatakan, sebelumnya pemkab sudah menyalurkan bantuan berupa alat pelindung diri, cairan disinfektan, dan masker ke 21 kecamatan, hingga pembuatan posko. Selain itu, bantuan sembako juga sudah diberikan secara langsung ke warga tak mampu.
Warga juga tak henti-hentinya diingatkan untuk menerapkan social dan physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. “Dengan adanya warga yang sudah positif diharapkan warga semakin waspada dan tidak menganggap remeh virus corona ini,” kata dia.
Namun, warga juga diminta tenang dan tidak panik karena sudah ada protokol penanganan Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah. Di antaranya mengingatkan warga tidak bepergian ke luar kota (mudik), menghindari kerumunan, dan selalu menerapkan pola hidup sehat.
Khusus kepada petani, karena Banyuasin merupakan sentra produksi beras di Sumatra Selatan, pemkab mengingatkan petani untuk menerapkan protokol penanganan Covid-19 dalam kegiatan panen pada April 2020 ini. "Berkat panen pada April ini, produksi beras Banyuasin diperkirakan mencapai 298.329 ton, sedangkan kebutuhan warga selama empat bulan hanya berkisar 32.280 ton. Artinya, kami surplus dan bisa menyuplai daerah lain," kata dia.