Senin 20 Apr 2020 17:32 WIB

50 Migran Guatemala Dideportasi dari AS Positif Covid-19

Presiden Guatemala mengatakan 50 migran yang dideportasi dari AS positif Covid-19

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Warga Guatemala menggunakan masker.  Presiden Guatemala mengatakan 50 migran yang dideportasi dari AS positif Covid-19. Ilustrasi.
Foto: BBC
Warga Guatemala menggunakan masker. Presiden Guatemala mengatakan 50 migran yang dideportasi dari AS positif Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY — Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mengatakan sebanyak 50 migran yang dideportasi oleh Amerika Serikat (AS) ke negara itu positif terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Termasuk di antaranya adalah 14 orang yang dibawa pada penerbangan pekan lalu.

Dalam laporan, sebagian besar orang yang dideportasi telah dites positif Covid-19 tiba dari AS pada penerbangan pada Senin (20/4) hari ini. Sementara, empat lainnya telah diperiksa dan dinyatakan terinfeksi virus corona jenis baru tiba di Guatemala sejak Maret lalu.

Baca Juga

Jumlah kasus Covid-19 terbaru di Guatemala dalam 24 jam terakhir adalah 32. Dengan demikian, secara keseluruhan terdapat 289 kasus infeksi virus di negara itu dan terdapat tujuh kematian.

"Sebanyak 14 dari 32 kasus terbaru Covid-19 adalah berasal dari orang-orang yang dideportasi dan dibawa dengan penerbangan pada 14 April lalu,” ujar Giammattei dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/4).

Giammattei mengatakan para migran yang positif Covid-19 telah dibawa ke rumah sakit dan menjalani karantina. Sebelumnya, Pemerintah AS dilaporkan terus menekan Guatemala agar tetap menerima migran yang dideportasi.

Hal itu tetap dilakukan meski ada kekhawatiran para migran yang kembali dapat menyebarkan virus corona jenis baru, khususnya kepada masyarakat di Guatemala secara luas. Dalam penerbangan pada 14 April lalu, para migran dibawa dari Brownsville, Texas.

Sebanyak 109 migran dideportasi ke Guatemala. Di antara orang-orang yang dideportasi ini adalah 91 orang dewasa dan 18 merupakan anak di bawah umur.

Hingga saat ini belum jelas bagaimana orang-orang yang dideportasi dapat tertular atau terkena infeksi virus corona jenis baru. AS sebelumnya mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengirim misi untuk menilai situasi dan menguji para migran yang tetap berada di karantina di rumah sakit. Guatemala untuk sementara saat ini telah menangguhkan penerbangan yang mendeportasi migran dari AS setelah laporan adanya infeksi massal.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement