Senin 20 Apr 2020 20:29 WIB

Belajar Bersyukur Ditimpa Musibah dari Zaid bin Tsabit

Sahabat Nabi, Zaid bin Tsabit, justru meminta diberi musibah penyakit panas.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Belajar Bersyukur Ditimpa Musibah dari Zaid bin Tsabit.
Foto: MgIt03
Belajar Bersyukur Ditimpa Musibah dari Zaid bin Tsabit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, Allah pasti akan memberikan musibah kepada hambanya untuk mengetahui tingkat keimanannya. Ketika ditimpa musibah, ada hamba yang menghadapinya dengan sabar, tetapi ada juga yang justru murka kepada Allah karena imannya lemah.

Namun, menurut Kiai Ahsin, ada salah seorang sahabat nabi yang justru bersyukur ketika tertimpa musibah, yaitu Zaid bin Tsabit. Menurut dia, sahabat yang menulis wahyu pada masa Rasulullah hingga pada masa Khulafaur Rasyidin ini bahkan meminta agar diberikan musibah penyakit panas.

Baca Juga

“Ada orang yang ditimpa musibah malah justru bersyukur, seperti Zaid ibnu Tsabit, penulis wahyu pada masa nabi. Sebelum meninggal, Zaid bin Tsabit meminta kepada Allah agar diberikan penyakit panas,” ujar Kiai Ahsin Sakho saat memberikan pengajian online bertema 'Apa Kata Alquran tentang Wabah Penyakit', Senin (20/4).

Menurut dia, Ziad bin Tsabit meminta penyakit panas itu setelah mendengar Rasulullah berkata tidak seorang pun akan ditimpa musibah kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya. Karena ingin doa-dosanya terhapus, dia pun akhirnya meminta musibah itu kepada Allah.

“Mendengar Nabi memberikan janji seperti itu, Zain bin Tsabit minta kepada Allah agar tidak dimatikan dulu oleh Allah kecuali tertimpa musibah. Dan ternyata dalam waktu 40 hari, Zaid bin Tsabit betul terkena penyakit panas hingga meninggal dunia,” ucap Kiai Ahsin.

Kiai Ahsin menjelaskan, Allah pasti akan menimpakan musibah kepada hambanya dan Allah tidak akan membiarkan manusia hidup begitu saja tanpa ada seni dalam kehidupannya. Menurut dia, musibah itu termasuk seni dalam kehidupan manusia.

“Jadi pasti diuji oleh Allah untuk mengasah tingkat keimanan mereka,” kata pakar tafsir Alquran ini.

Dengan mengutip ayat Alquran, dia pun menjelaskan tentang berbagai musibah yang diberikan Allah kepada manusia, seperti ketakutan, kelaparan, dan kematian. Menurut Kiai Ahsin, bagi siapa pun yang bisa menghadapi musibah itu dengan sabar, maka akan mendapatkan rahmat dari Allah.

“Barangsiapa yang sabar tentu akan mendapatkan rahmat dari Allah,” ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement