REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden UEFA Aleksander Ceferin menolak menyerah dengan keadaan yang tengah dihadapi sepak bola Eropa saat ini. Sebagian besar kompetisi Eropa dihentikan sementara karena virus corona dan belum pasti kapan akan kembali dilanjutkan.
Ceferin mengatakan, daripada menyerah, lebih baik menyiapkan diri apabila kompetisi benar-benar siap digelar kembali. Pembicaraan mengenai dimulainya kompetisi menjadi diskusi setiap harinya. Serangkaian opsi dan evaluasi telah dibicarakan.
Namun yang pasti seluruh klub tak bisa menunggu hingga akhir tahun 2020 untuk melanjutkan kompetisi. Pasalnya, itu akan berdampak negatif terhadap musim berikutnya. Di samping itu, klub-klub akan merasakan krisis keuangan yang tajam.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita tidak bisa menyelesaikan musim ini. Dampaknya akan luar biasa. Kita harus menghormati keputusan pihak berwenang dan menunggu sampai kita bisa bermain,” ujarnya, dilansir dari Football Italia, Senin (20/4).
Dia menegaskan UEFA sedang mencari jalan keluar agar kompetisi bisa kembali bergulir termasuk tanggal berapa yang memungkinkan untuk dimulai. Ia menyatakan, kompetisi harus selesai sebelum bulan September atau Oktober. Sebab jika lebih dari itu, akan berdampak buruk ke musim berikutnya.
Virus corona telah menghentikan sebagian besar kompetisi sepak bola di Eropa. Liga-liga top Eropa seperi Liga Inggris, Serie A Italia, La Liga dan Bundesliga semuanya memilih berhenti untuk menghindari menyebarnya virus ini.
Meskipun beberapa waktu lalu UEFA dan Asosiasi Liga Eropa telah sepakat akan mengakhiri musim 2019/2020 paling lambat 30 Juni, namun rupanya hal tersebut tak mungkin. Pasalnya, hingga kini sebagian besar negara Eropa masih memberlakukan lockdown sehingga sangat terbuka liga akan selesai melebih dari kesepakatan.