Senin 20 Apr 2020 23:12 WIB

Warga Sumut Diminta tak Kucilkan Penderita Covid-19

Terpapar Covid-19 bukanlah aib atau kutukan dari Tuhan.

Red: Israr Itah
Petugas medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan (ilustrasi).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatra Utara (Sumut) dr Aris Yudhariansyah meminta masyarakat tidak mengucilkan penderita Covid-19. Ia menyatakan, terpapar Covid-19 bukanlah aib atau kutukan dari Tuhan.

Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan stigmatisasi yang mendorong tindakan diskriminasi terhadap penderita sehingga harus dihentikan. Stigmatisasi tersebut dikhawatirkan dapat menjatuhkan mental para penderita. Begitu pula dengan yang sudah sembuh tidak perlu dijauhi.

Baca Juga

"Tidak perlu takut, tetapi tentu tetap dengan melaksanakan protokol kesehatan dan disiplin sesuai arahan. Masker tetap harus digunakan dan menjaga jarak. Berikan dukungan jika ada orang yang anda kenal menderita Covid-19. Jangan membuat mereka merasa dikucilkan," tambahnya.

Aris kemudian menginformasikan bahwa GTPP Covid-19 Sumut telah mendistribusikan alat pelindung diri (APD) kepada 33 kabupaten/kota se-Sumut, dengan rincian baju coverall 4.825 buah, masker 37.725 helaim dan sarung tangan 35.300 pasang.