REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Angka orang dalam pemantauan (ODP) terkait COVID-19 di Provinsi Aceh terus bertambah sehingga pemerintah daerah setempat menggalakkan masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan sabun.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani, Senin, di Banda Aceh mengatakan data terbaru menunjukkan ODP terus bertambah, berdasarkan akumulasi kasus yang dicatat oleh tim gugus tugas dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
"Hingga Senin pukul 15.00 WIB sore, jumlah ODP di Aceh sebanyak 1.604 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 25 kasus jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya (19/4) ," katanya.
Ia menjelaskan sebanyak 1.391 kasus ODP telah selesai proses pemantauan, kemudian 213 orang lainnya masih dalam pemantauan petugas kesehatan.
Untuk, pasien dalam pengawasan (PDP) tidak menunjukkan penambahan yakni bertahan sebanyak 59 kasus. Dengan rincian dua orang pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan, baik tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota.
"Sedangkan 56 PDP lainnya telah diperbolehkan pulang, dan satu orang meninggal Maret 2020," katanya.
Ia meminta masyarakat untuk rajin melakukan cuci tangan menggunakan sabun, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
Pemerintah terus melengkapi tempat cuci tangan di tempat-tempat umum, salah satunya seperti yang dilakukan Dharma Wanita Persatuan Aceh yang menyerahkan satu unit tempat cuci tangan atau wastafel portable ke Pasar Lambaro, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Menurutnya, wastafel portabel tersebut hendaknya menjadi rangsangan bagi pihak lain untuk membahkan jumlahnya, dan menempatkannya di tempat-tempat strategis di kawasan dalam kawasan pasar.
"Kita ingin menggalakkan cuci tangan pakai sabun, dan masyarakat di Pasar Lambaro lebih mudah menemukan sarana cuci tangan meski di tengah-tengah pasar,” demikian Saifullah Abdulgani.