Selasa 21 Apr 2020 00:55 WIB

Pakar Zoologi: Indonesia Perlu Penelitian Mendalam Zoonozis

Penelitian satwa liar dan virus yang ada di dalamnya bisa menjadi langkah mitigasi.

Red: Yudha Manggala P Putra
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.
Foto: EPA
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia perlu melakukan langkah mitigasi dengan melakukan penelitian mendalam tentang zoonosis mengingat kekayaan alam dan satwa liar yang ada di Tanah Air. Hal itu diungkapkan pakar zoologi Cahyo Rahmadi.

"Langkah mitigasi dalam konteks bagaimana sebenarnya konteks satwa liar dan virus yang ada di dalamnya. Ini akan berguna seperti saat ini ketika muncul pandemi," ujar Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu dalam diskusi via konferensi video di Jakarta, Senin (21/4).

Upaya mitigasi itu perlu dilakukan agar bisa dilakukan pelacakan asal usul suatu wabah zoonosis atau penyakit yang disebabkan atau ditularkan dari satwa liar tertentu. Hal itu perlu dilakukan mengingat meningkatnya wabah penyakit yang disebabkan dari penularan hewan ke manusia, termasuk dengan pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di seluruh dunia saat ini.

Terkait peningkatan itu, Cahyo menegaskan dalam diskusi yang diadakan oleh Greenpeace Indonesia tersebut bahwa aktivitas manusia di hutan menjadi salah satu faktor dalam tren peningkatan.