REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menunjuk Yunus Nusi sebagai pelaksana tugas Sekretaris Jenderal (plt Sekjen) PSSI. Alhasil, Yunus merangkap jabatan sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Yunus menjalankan tugas kesekretariatan per Senin (20/4). Ia menggantikan peran Ratu Tisha Destria yang mengundurkan diri sebagai sekjen PSSI pada Senin (13/4) lalu.
"Kami memilih Yunus Nusi sebagai pelaksana tugas sekjen mulai Senin 20 April ini. Seluruh Exco PSSI sudah menyetujui penunjukannya," kata Iriawan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/4).
Iriawan menyatakan, dengan kemampuan, pengalaman, cara berorganisasi di sepak bola, maka sangat pantas jika Yunus dipilih sebagai plt sekjen. "Ia akan menjadi plt sekjen hingga terpilihnya sekjen definitif nantinya," jelasnya.
Selain menjadi anggota Exco PSSI sejak tahun 2016, Yunus saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur yang dijabat sejak 2013. Pria kelahiran Gorontalo, 30 Januari 1970, ini juga pernah menjadi direktur bisnis Persisam Samarinda dari tahun 2009 hingga 2014.
Saat dihubungi Republika, Senin, Yunus mengaku bersyukur mendapat amanah dari pemimpin tertinggi federasi sepakbola Indonesia. Ia menyatakan, akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya untuk PSSI.
"Alhamdulillah, ketua umum sudah mengumumkan secara resmi plt sekjen PSSI. Saya akan laksanakan tugas ini sesuai dengan kaidah-kaihdan keorganisasian. Tugas yang diberikan ketua umum ini adalah amanah kongres PSSI," katanya.
Yunus menyampaikan, fokus kerjanya sebagai pelaksana tugas adalah membina anggota internal sekretariat PSSI. Namun ia menyatakan, belum memikirkan jika kelak ditunjuk sebagai sekjen definitif. "Belum, belum. Saya fokus di tugas pokok yang ketum amanahkan kepada saya," ujarnya.
Sementara, Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali dalam akun Instagram-nya menegaskan, pengunduran diri seorang sekjen dalam tubuh PSSI adalah hal yang biasa terjadi dalam suatu organisasi.
Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, bongkar pasang posisi sekjen selalu dilakukan ketika ketua umum berganti sosok. Menurut akmal, sekjen berperan penting mewujudkan visi ketua dalam memimpin arah sepak bola nasional. "Sekjen adalah perpanjangan tangan ketua umum plus komite eksekutif. Sekjen ibarat CEO dalam sebuah perusahaan, memegang semua kunci mulai dari manajemen sampai keuangan, dari juru bicara sampai mengatur jalannya organisasi," ujarnya.
Namun, Akmal enggan berkomentar lebih jauh terkait pengunduran diri Ratu Tisha dari kursi yang sudah didudukinya bersama dua ketua umum yang berbeda. Ia hanya meminta semua pihak berterima kasih atas kerja Ratu Tisha selama dua tahun, delapan bulan, dan 27 hari, sambil berharap PSSI dapat menunjuk sekjen yang mumpuni. "Merangkul semua stakeholder sepak bola menuju arah yang lebih baik, PSSI tidak boleh eksklusif," ucapnya.
Ratu Tisha bukanlah orang baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri lembaga data dan statistik pertandingan bernama Labbola, lalu menjabat direktur kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Tisha juga pernah menjabat direktur kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dan operator Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 lalu. Tak hanya itu, pada kejuaraan pramusim Piala Presiden 2017, Tisha juga mengambil perannya sebagai direktur kompetisi.