REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN — Barcelona berencana untuk menyiapkan sebuah skenario terburuk menghadapi pandemi virus corona, yakni menutup Camp Nou hingga 2021 bila situasi tidak kunjung mereda.
Rencana Barcelona tersebut tertulis dalam laporan internal yang bocor ke publik dan diungkapkan La Vanguardia. Menurut lansiran media Spanyol AS, Selasa (21/4), skenario tersebut menyangkut sejumlah startegi finansial klub hingga proyek lanjutan.
Dalam laporan tersebut, Barcelona menyiapkan dua rencana. Skenario paling realistis adalah kompetisi musim ini akan ditunda dan musim berikutnya digelar pada September 2020.
Dengan begitu, bursa transfer akan dibuka pada 15 Agustus hingga 15 September. Sedangkan skenario kedua adalah adalah menutup Camp Nou hingga Februari 2021.
Bacelona adalah satu dari banyak klub Eropa yang terkena dampak pandemi Covid-19. Blaugrana sudah tidak bermain sejak Maret lalu, menyusul dihentikannya kompetisi La Liga akibat penyebaran virus Corona dan kini menjangkiti lebih dari 200 negara di dunia.
Berhentinya kompetisi juga membuat banyak klub tidak mendapatkan pemasukan dan berdampak bagi keuangan klub, termasuk klub besar seperti Barcelona.
Mereka bahkan harus menerapkan sejumlah kebijakan termasuk memotong gaji para pemain untuk bisa tetap bertahan dalam krisis global ini.
Sejumlah pihak mulai mempertimbangkan untuk melanjutkan kembali kompetisi meski tanpa adanya penonton.
Namun, pertimbangan tersebut memicu pro kontra mengingat tingginya resiko yang mungkin terjadi. Situasi ini telah membuat Barcelona menyiapkan sebuah skenario yang terburuk.
Otoritas sepak bola di Spanyol sebenarnya sudah membahas nasib kompetisi. Namun, masih menyebabkan pro dan kontra, salah satu skenario paling realistis adalah melanjutkan kompetisi mulai 15 Juni tanpa penonton.
Sebelumnya, Presiden Barca Josep Maria Bartomeu berharap La Liga musim ini tidak dibatalkan. Ia berharap kompetisi tersebut kembali bergulir sebelum 30 Juni dan berakhir Juli atau Agustus 2020. Meski begitu, Bartome tidak ingin pertandingan dilakukan tanpa penonton.
"Kami tidak punya masalah dengan itu. Yang tidak kami inginkan adalah bermain secara tertutup (tanpa penonton) atau pertandingan setiap 48 jam," katanya yang dilansir Sport.