Selasa 21 Apr 2020 08:43 WIB

Warga Selandia Baru Bantu Kebun Binatang Hadapi Pandemi

Warga Selandia Baru menyumbang dana untuk memberi makan di kebun binatang.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Kebun binatang/ilustrasi
Foto: Wikimedia
Kebun binatang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON — Warga Selandia Baru memberikan sumbangan senilai hingga 230 ribu dolar AS agar hewan-hewan yang berada di kebun binatang dapat makan dengan layak di tengah situasi krisis akibat pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Kebun binatang menjadi salah satu tempat yang terdampak, dengan tidak adanya pengunjung yang dapat datang ke sana selama aturan lockdown yang diterapkan negara itu. 

Taman Marasatwa Orana di Christchurch menjadi salah satu yang sangat terdampak, Rumah bagi 400 hewan liar dan domestik ini, termasuk simpanse, meerkat, badan, dan jerapah telah ditutup untuk umum selama lockdown. Penjaga tetap dapat bekerja secara bergantian sesuai aturan.

Baca Juga

Kebun binatang itu kini tidak dapat memperoleh penghasilan apapun dari pengunjung yang biasanya menyumbang hingga 95 persen pendapatan. Namun, dengan tidak adanya pengunjung, Taman Margasatwa Orana harus berjuang untuk membayar tagihan pakan hewan hingga 70 ribu dolar atau sekitar 42.000 dolar AS setiap minggu.

Bahkan, hewan-hewan tertentu seperti Gorila membutuhkan makanan dengan harga hingga 800 dolar atau 485 dolar AS setiap pekan. Dengan bantuan yang diberikan masyarakat di negara itu, hanya dalam empat hari, lebih dari 230 ribu dolar berhasil dikumpulkan. 

Taman margasatwa itu adalah satu-satunya kebun binatang terbuka di Selandia Baru dan merupakan rumah bagi lebih dari 70 spesies hewan langka dari Selandia Baru dan di seluruh dunia. Menurut banding yang diberikan, subsidi upah pemerintah hanya mencakup 40 persen dari biaya operasional kebun binatang. 

“Biaya ini tidak mungkin ditahan dan termasuk tagihan makanan yang sangat besar, tagihan listrik yang sangat besar untuk menjaga hewan kita hangat di cuaca yang lebih dingin dan biaya veteriner yang penting,” ujar pernyataan Taman Margasatwa Orana seperti dilnsir The Guardian, Selasa (21/4). 

Dalam pernyataan itu, Taman Margasatwa Orana juga mengatakan bahwa pekerjaan konservasi saat ini juga terus berlanjut. Seperti anak burung Kiwi yang beberapa waktu lalu menetas dan harus mendapatkan akses ke unit induk brooder yang dipanaskan sebagai tahap awal yang penting. 

Sumbangan dana yang didapatkan dari warga Selandia Baru memberi dampak penting bagi kebun binatang untuk tetap beroperasi selama lockdown yang ditetapkan untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru. Taman Margasatwa Orana berharap situasi krisis cepat berlalu sehingga orang-orang dapat kembali mengunjungi hewan-hewan yang menurut pihaknya saat ini sangat kesepian. 

Selandia Baru mengkonfirmasi 1.400 kasus Covid-19 hingga Senin (20/4). Sementara, terdapat 12 kematian dan lockdown telah diterapkan selama satu bulan. 

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pembatasan level 4 akan berakhir pada 27 April dan negara akan pindah ke pembatasan level 3 hingga setidaknya 11 Mei. Ia mengatakan strategi eliminasi perlu dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement