Selasa 21 Apr 2020 10:26 WIB

Menkeu: Kartini Dipingit Tapi Bisa Tetap Berkarya dan Peduli

Tak seharusnya dinding rumah jadi penghalang kita untuk peduli kepada sesama manusia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Foto: dok. Humas Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak seluruh komponen bangsa menjadi pahlawan kemanusiaan meski berada di dalam rumah saat wabah virus corona baru atau Covid-19 ketika memaknai semangat Hari Kartini. “Seperti Kartini, tidak seharusnya dinding-dinding rumah menghalangi kita peduli kepada sesama manusia,” kata Sri Mulyani dikutip melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati di Jakarta, Selasa (21/4).

Dengan mengenakan kebaya berwarna putih dan kain batik, ia bertutur, satu abad lalu Raden Ajeng Kartini dipingit di dalam rumah karena aturan adat, sosial, dan budaya saat itu. Namun, rintangan itu tidak menghalangi pahlawan nasional tersebut tetap bekerja, berkarya, dan menyuarakan kepeduliannya kepada sesama umat manusia.

Baca Juga

Semangat Kartini itu, kata Sri Mulyani, diharapkan menjadi contoh bagi bangsa Indonesia saat ini untuk bersama melawan Covid-19. “Sang Pencipta mengharapkan umat manusia untuk bisa menjadi umat yang selalu peduli kepada sesama manusia dan menjaga alam semesta. Sudahkah kita semua peduli?” kata Sri Mulyani.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengharapkan, dengan tetap berada di dalam rumah, masyarakat bisa membantu pemerintah dan sesama manusia melawan Covid-19, setidaknya dalam memutus penyebaran penyakit tersebut. Dengan tetap berada di dalam rumah, Sri Mulyani melanjutkan, masyarakat juga membantu pekerja medis, dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit yang saat ini menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman Covid-19.

Dengan tugas yang besar itu, dia menambahkan, ucapan terima kasih dan penghargaan pun tidak akan mampu menembus jasa pekerja medis yang dinilai sebagai pahlawan kemanusiaan tersebut. “Selamat memperingati semangat Hari Kartini. Semoga Anda semua, kita semua, bisa menjadi pahlawan kemanusiaan,” ujar Sri Mulyani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement