Selasa 21 Apr 2020 11:03 WIB

Jelang Puasa Ramadhan, Stok dan Harga Pangan Aman

Kepala BKP pastikan stok pangan aman berdasar data PIBC dan LPM

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendardi dalam Seminar Nasional, rangkaian Hari Pangan Sedunia XXXIX 2019 di Kendari, Jumat (1/11).
Foto: kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendardi dalam Seminar Nasional, rangkaian Hari Pangan Sedunia XXXIX 2019 di Kendari, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang puasa ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi Kementerian Pertanian memastikan ketersediaan stok dan harga pada komoditas pangan strategis terbilang aman dan stabil. 

Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi seusai meluncurkan Operasi Pasar (OP) Pasar Mitra Tani yang dilanjutkan dengan video conference bersama Kepala Dinas Pangan se-Indonesia di Jakarta, Senin (20/4). 

Berdasarkan perkiraan ketersediaan pangan, neraca beras hingga Juni 2020 mengalami surplus sebesar 6,4 juta ton. Sedangkan komoditi lainnya juga surplus seperti jagung 1 juta ton, bawang merah 330 ribu ton, cabai besar 27 ribu ton, cabai rawit 68 ribu ton, dan daging ayam ras 306 ribu ton.  

Hingga saat ini stok beras mencapai 3,4 juta ton yang ada di Bulog sebesar 1,4 juta ton, di penggilingan 1,2 juta ton, di pedagang 728 ribu ton, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 26 ribu ton dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 2,939 ton. Jadi, jelas Agung, dari hitung-hitungan yang kami lakukan, ketersediaan cukup dan harga stabil. 

"Yang perlu diwaspadai adalah masalah distribusinya, agar tidak menghadapi kendala. Untuk itu kami telah bekerjasama dengan kementerian lain, termasuk Satgas Pangan," kata Agung.

Agung mencontohkan apabila ada provinsi yang kekurangan bawang merah, sementara ada provinsi lain yang berlebihan, maka bisa dipindahkan untuk mendistribusikan di lokasi yang membutuhkan."Dalam kondisi saat ini meski penerapan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar, Red), namun angkutan logistik tidak dilarang, tapi kontrol terus dilakukan untuk memperlancar distribusi," tegasnya.

Dia pun menjamin bahwa upaya memperlancar distribusi terus dilakukan untuk menjamin ketersediaan pangan dengan harga, terjangkau.

Seperti diketahui, dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menekankan bahwa distribusi pangan sangat penting terutama, dalam masa pandemi Covid -19 dimana masyarakat diminta untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik. Melalui video conference, Agung pun meminta kepada seluruh Kepala Dinas Pangan provinsi, agar serentak melakukan operasi pasar murah menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. 

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pangan provinsi seluruh Indonesia menyatakan kesiapannya. Hingga saat ini Pasar Mitra Tani di 34 provinsi telah siap untuk melakukan operasi pasar murah. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, provinsi bekerja sama dengan startup untuk mengurangi interaksi fisik.

 Beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan Kalimantan Barat melaporkan mulai hari ini (20/4) sudah menggelar pasar murah dan akan terus dilakukan hingga jelang lebaran nanti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement