REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua IDI Kota Bogor Zainal Arifin mendukung penuh rencana Pemkot Bogor dalam menyediakan wisma tenaga medis. Zainal menyatakan sudah sepatutnya tenga medis mendapatkan dukungan sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19.
Rencanaya, Pemkot Bogor akan menjadikan Hotel Salak sebagai wisma petugas medis Bogor. Zainal menegaskan, wisama tenaga medis semata-mata bukan untuk memberikan fasilitas bagi tenga medis. Dia menegaskan, wisma untuk menetralisir dokter maupun tenaga medis yang selama 14 hari menagani pasien terkait Covid-19.
"Itu kepentingan lokalisasi supaya enggak ada penyebaran, isolasi di tempat yang agak layak gitu lho. Saya juga setuju tempatnya di Hotel Salak," kata Zainal.
Tenaga medis, menurut dia, tak jarang yang tertular usai menagani pasien Covid-19. Karena itu, imun mereka harus ditingkatkan dan perlu adanya isolasi atau karantina selama 14 hari agar tak menularkan Covid-19.
"Ya mungkin dibantu dengan suplemen, vitamin, makanan juga harus makanan yang bergizi. Selain itu istirahat yang cukup," jelas dia.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, tenaga medis memang mebutuhkan waktu 14 hari bekerja menagani pasien terkait Covid-19 dan 14 hari beristirahat. Dalam proses 14 hari istirahat, mereka harus melakukan isolasi.
"Jadi kita siapkan dia hotel atau wisma-wisma. Kemarin ada yang menawarkan, seperti Litbang Kementrian Pertanian, tapi hanya 12 sampai 24 kamar. Kebutuhannya bisa 100 lebih sampai 150 kamar," ujar dia.
Retno menuturkan telah melakukan penjajakan dengan Hotel Salak dan Hotel New Garden. Namun, dia menilai, Hotel Salak cukup representatif untuk menjadi wisama tenaga medis.
"Kalau memang di (Hotel) New Garden hanya ada 68 tempat tidur. Kalo di (Hotel) Salak bisa sampai 110 tempat tidur," ujar dia.