REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Venice Film Festival 2020 dikabarkan akan tetap digelar. Namun, penyelenggaraannya akan dibuat secara terbatas.
Presiden Venice Biennale, Roberto Cicutto, mengatakan, Venice Film Festival ke 77 tahun ini akan berjalan sesuai rencana, yaitu September 2020. Pihaknya tidak menunda atau membatalkan agenda meskipun saat ini tengah dalam masa pandemi corona (Covid-19).
Cicutto mengatakan, saat ini tidak ada rencana untuk berkolaborasi dengan Festival Film Cannes pada acara bersama tahun ini yang juga menjadi salah satu festival film bergengsi dunia.
"Dengan Cannes semuanya mungkin, tetapi saya merasa membingungkan bahwa Thierry Fremaux (Direktur Cannes) terus mengatakan dia terus memeriksa situasi dan tidak mengatakan apa yang ingin dia lakukan," kata Cicutto kepada ANSA, melansir hollywoodreporter, Selasa (21/4).
Cicutto meyakini bahwa pihak berwenang Italia akan memberikan izin khusus kepada Venesia. Izin tersebut, yakni dengan membuka enam atau tujuh bioskop terbatas selama festival untuk pemutaran film.
Cicutto mengakui tentu kehadiran tamu di festival akan menurun tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya juga akan menyempurnakan teknologi digital untuk memungkinkan jurnalis asing yang tidak dapat melakukan perjalanan ke Venesia untuk tetap berpartisipasi dalam festival tersebut.
Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai teknis lebih rinci untuk festival. Cicutto akan mengungkap rencana lebih lanjut pada akhir Mei.
"Kami akan melanjutkan program kami, tidak ada dialog dengan Cannes," jelas Cicutto.
Saat ini, kondisi lockdown di Venesia, Italia, membuat semua bioskop dan bisnis harus ditutup. Italia berada di antara negara yang paling terpukul oleh pandemi corona, yakni dengan 179.000 infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 23.000 kematian.