Selasa 21 Apr 2020 15:19 WIB

Italia Longgarkan Lockdown Mulai 4 Mei

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan Italia longgarkan lockdown

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita membeli buku dan alat tulis di toko yang dibuka kembali setelah terjadi penutupan akibat dari lockdown Covid-19 di Naples, Italia, Selasa (14/4). Bisnis sebagai toko pakaian anak-anak serta alat tulis akan hanya diizinkan buka dua kali dalam seminggu. Negara-negara di seluruh dunia saat ini mengambil langkah-langkah untuk membendung penyebaran Covid-19.
Foto: EPA-EFE/LUCA ZENNARO
Seorang wanita membeli buku dan alat tulis di toko yang dibuka kembali setelah terjadi penutupan akibat dari lockdown Covid-19 di Naples, Italia, Selasa (14/4). Bisnis sebagai toko pakaian anak-anak serta alat tulis akan hanya diizinkan buka dua kali dalam seminggu. Negara-negara di seluruh dunia saat ini mengambil langkah-langkah untuk membendung penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan Italia akan melakukan pembukaan bertahap lockdown mulai 4 Mei. Keputusan tersebut akan ditetapkan pada akhir pekan ini.

"Aku berharap bisa mengatakan: mari kita buka kembali semuanya. Segera. Kita mulai besok pagi. Tapi keputusan seperti itu tidak bertanggung jawab," ujar Conte melalui unggahan Facebook dilansir Reuters pada Selasa (21/4).

Baca Juga

Karantina wilayah nasional telah menutup sebagian besar bisnis Italia dan mencegah orang meninggalkan rumah, kecuali kebutuhan penting. Keputusan ini diterapkan sejak 9 Maret dan membuat ekonomi negara tertekan sangat besar.

Conte menyatakan keputusan pelonggaran harus dipertimbangkan dengan baik, karena itu akan membuat kurva penularan naik dengan cara yang tidak terkendali. Kondisi ini akan membatalkan semua upaya yang telah pemerintah lakukan sejauh ini.

"Kita harus bertindak atas dasar rencana nasional (pembukaan kembali), yang bagaimanapun memperhitungkan kekhasan teritorial," ujar Conte.

Setelah pemerintah menutup bisnis yang tidak dianggap penting untuk rantai pasokan pada 22 Maret, dorongan pelonggaran datang dari lobi industri. Sektor ini meminta pembuka kembali beberapa kegiatan untuk mencegah bencana ekonomi.

Conte mengatakan pelonggaran pembatasan akan terjadi berdasarkan studi menyeluruh dan data ilmiah. Keputusan diambil bukan dari pemenuhan opini publik atau memenuhi permintaan beberapa kategori produksi, perusahaan individu, atau wilayah tertentu.

"Pelonggaran membawa risiko nyata dari peningkatan kurva penularan yang telah diputuskan dan kita harus siap untuk menahan pendakian ini ke level minimum, sehingga risiko penularan 'dapat ditoleransi'," kata Conte.

Jumlah infeksi Covid-19 di Italia turun menjadi 2.256 pada Senin dan menjadi level terendah lebih dari sebulan. Total korban meninggal dunia mencapai 24.114. Angka tersebut menempatkan Italia tertinggi kedua kasus corona di dunia setelah Amerika Serikat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement