REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wudhu adalah kegiatan ibadah yang dilakukan umat Islam setiap hari. Minimal, umat Islam melakukan lima kali wudhu untuk melaksanakan shalat lima waktu setiap harinya.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Umatku (Kelak di hari kiamat) akan dipanggil putih bersinar karena bekas wudhuhnya (di dunia dulu)." (HR Bukhari)
dr Ade Hashman. SP.An dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kesehatan Rasulullah menjelaskan, wudhu merupakan pembasuhan dan pengenceran populasi mikroorganisme sehinga menurunkan risiko penyimpangan oportunistik. Di samping itu, wudhu juga memfasilitasi regenerasi kulit dan selaput lendir, yaknis pergantian sel-sel lama dan baru.
Kestabilan kulit ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci (wudhu) merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut. Khususnya kelembaban kulit. Kulit yang kering akan berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.
Dimulai dengan mencuci tangan
Kemampuan motorik dan sensoril dari tangan begitu kompleks karena telapak tangan manusia merupakan bagian tubuh yang palinhg fleksibel dan memiliki interaski terbanyak dengan dunia luar. Ketika bersalaman, menggenggam, menyentuh sesuatu, atau kemampuan lentik jari yang menakjubkan dari seorang pianis, tangan manusia tentu akan kontak langsung dengan segala macam benda di sekelilingnya.
Disinyalir, lebih dari 70 persen penyakit infeksi (penyakit yang disebabkan virus, bakteri, jamur, atau cacing), disebabkan oleh kontaminasi lewat kontak dengan tangan. Dalam dunia medis, protokol standar pertama sebelum bekerja juga dimulai dengan mencuci tangan dan membilasnya dengan sabun, khususnya bila hendak melakukan operasi atau tindakan medis invasif. "Wudhu dimulai dengan mencuci kedua telapak tangan,"kata dr Adh Hashman.
Berkumur-kumur
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud disebutkan, "Apabila berwudhu hendaklah engkau berkumur-kumur." Menurut dr Ade Hashman, berkumur-kumur melindungi mulut dan tenggorokan dari inflamasi dan mebersihkan gigi dari sisa makanan.