REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istinsyaq
Istinsyaq atau menghirup air ke dalam hidung lalu dibuang kembali, merupakan suatu perbuatan yang mungkin tidak akan pernah dilakukan orang (apalagi secara rutin), kecuali jika ia berwudhu. Menurut ahli bedah tumor, Dr Bahar Azwar, SP.B.Onk, jika terdapat tumor yang letaknya tersembunyi di dalam hidung maka aliran air di dalam hidung yang menyapu area nasofaring tersebut akan menimbulkan pendarahan. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan deteksi dini bagi penderita tumor di daerah nasofaring.
Struktur jalan nafas melalui hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan dan merupakan wilayah yang terbuka langsung dengan dunia luar. Dalam rongga hidung juga dihuni banyak kuman, seperti streptoccus, pneumonia, neisseria, dan hermophilus sp, sehinga di samping saluran pencernaan, saluran pernapasan merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi banyak penyakit infeksi.
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dipastikan merupakan penyakit terbanyak (No 1 dari 10 besar penyakit) yang diderita masyarakat yang terdata di berbagai Puskesmas.
"Dengan istinsyaq maka ada upaya membersihkan selaput dari lendir hidung yang mungkin terkontaminasi oleh udara kotor serta kuman,"kata dr Ade Hashman.
Membasuh wajah
Membasuh wajah membersihkannya dari sisa kotoran yang melekat dari sekret yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit, juga mengeliminasi mikroorganisme. Sisa sekret biasanya mudah menjadi media pertumbuhan bakteri.
Membasuh kedua tangan dan kaki
Membasuh (termasuk) membersihkan telapak kaki penting untuk mencegah berbagai infeksi kuman. Khususnya, di negara berkembang. Sementara untuk membasuh tangan, memutus transmisi jalur infeksi fekal oral.