REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menjelang Ramadhan 1441 H di masa pandemi Covid-19, Pemkot Bandar Lampung belum membahas persiapan pedagang takjil (makanan berbuka puasa) yang biasa setiap Ramadhan digelar di Lapangan Enggal, Kota Bandar Lampung. Sementara di beberapa pemukiman penduduk juga belum memikirkan untuk mengadakan atau mengalokasikan pedagang takjil di tempat strategis.
Lapangan Enggal dan sekitarnya selalu menjadi pusat penjualan takjil Kota Bandar Lampung. Kehadiran Pasar Ramadhan menjelang berbuka puasa tersebut, menjadi titik kumpul masyarakat di kota berjuluk Tapi Berseri. Tak heran, kawasan tersebut kerap menimbulkan kemacetan arus lalu lintas pada petang hari.
Namun, pada musim pandemi virus corona atau Covid-19, Pemkot Bandar Lampung sama sekali belum memikirkan untuk menggelar Pasar Ramadhan tersebut. Pemkot masih fokus penanganan Covid-19, yang masih membutuhkan gerak langkah yang cepat di masa tanggap darurat.
"Saya belum dapat konfirmasi (soal digelarnya Pasar Takjil Ramadhan seperti tahun lalu)," kata Kepala Diskominfo Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki saat dikonfirmasi Republika di Bandar Lampung, Selasa (21/4).
Dia belum bisa memastikan apakah Pemkot Bandar Lampung akan menggelar Pasar Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, dalam kondisi normal, pembahasan mengenai pasar takjil tersebut sudah dilakukan dua pekan sebelum Ramadhan tiba. Namun, sampai H-3 Ramadhan belum ada sedikitpun pembahasan soal pasar takjil tersebut.
Nurizki, yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandar Lampung mengatakan, bila ada pembahasan mendadak dalam waktu dekat terkait dengan Pasar Ramadhan tersebut, akan diinformasikan secepatnya. Saat ini, ujar dia, Pemkot masih fokus penanganan Covid-19 baik pada sektor transportasi, kesehatan, sosial, dan juga rumah sakit.
Sementara beberapa masjid di Kota Bandar Lampung tidak menggelar buka bersama (bukber) lagi seperti biasanya. Masa pandemi, pengurus masjid mulai menerapkan fatwa MUI dan juga aturan protokol kesehatan. Masjid Al Huda, misalnya, sudah mengumumkan kepada jamaah masjidnya pada Shalat Jumat lalu bahwa tidak mengadakan lagi bukber, shalat sunnah tarawih dan juga shalat Idul Fitri.
Menurut Damhuri, pengurus Masjid Alhuda Kemiling, untuk mencegah penularan wabah virus corona dan menerapkan Fatwa MUI serta aturan pemerintah, maka pengurus masjid memutuskan untuk meniadakan bukber, shalat tarawih, dan shalat Idul Fitri. "Pengurus sudah memutuskan tidak ada lagi buka bersama dan shalat tarawih Ramahdan tahun ini," ujarnya.
Dia mengatakan, jamaah hendaknya berbuka bersama keluarga di rumah, dan shalat tarawih dan shalat ied di rumah. Sedangkan pembayaran zakat fitrah sudah dapat diterima mulai awal hiingga akhir Ramadhan.