REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menambah impor minyak mentah sebanyak 10 juta barel seriring dengan melemahnya harga minyak.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan 10 juta barel yang akan diimpor ini diluar angka kebutuhan impor pada biasanya. "Kami bisa melakukan tambahan impor di luar impor yang rutin. Kami melakukan pengadaan tambahan 10 juta barel crude, dan gasoline 9,3 juta barel," ujar Nicke pada rapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (21/4).
Nicke mengatakan, untuk memanfaatkan harga minyak yang tengah anjlok, pihaknya masih melihat kemampuan keuangan untuk menambah impor. Sehingga begitu kondisi pulih usai pandemi Virus Corona, maka perusahaan memiliki persediaan besar.
"Kita sedang melihat mana yang bisa kami tambah mumpung harga minyak lagi murah ini adalah memanfaatkan harga sedang turun. Kalau kita bandingkan domestic crude dan impor, hari ini impor jauh lebih murah," jelasnya.