Selasa 21 Apr 2020 16:52 WIB

Mentan SYL Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke 11 Negara

Mentan menegaskan ekspor pertanian disaat Covid-19 harus bisa lebih menggeliat

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian yang dihasilkan para petani Sulawesi Utara ke 11 negara.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian yang dihasilkan para petani Sulawesi Utara ke 11 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian yang dihasilkan para petani Sulawesi Utara (Sulut) ke 11 negara. Total nilai ekspor sebesar Rp 124,7 miliar.

Komoditas yang diekspor yakni rempah pala biji, bunga pala, kelapa serabut, kelapa parut, serta minyak sawit yang menjadi komoditas mentah andalan. Adapun, tujuan ekspor yakni ke Belanda, Vietnam, China, Italia, Republik Ceko, Mesir, Jerman, Latvia, Rusia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

"Di saat Covid-19 seperti ini, kita buktikan bahwa pertanian itu tidak boleh berhenti. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan untuk siapkan pangan," kata Syahrul dalam siaran pers, Selasa (21/4).

Pihaknya mengapresiasi para petani dan pelaku usaha agribisnis di Sulut yang tetap aktif mengekspor rempah-rempah Indonesia di tengah masa pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, Sulut menjadi salah satu daerah penghasil rempah-rempah pala terbaik dan dikenal dunia.

"Saya dapat informasi tadi bahwa akses yang terkunci hanya yang India dan ke Italia, itupun tetap diekspor. Bulan lalu juga masih tetap ekspor, hanya sampai pelabuhan di sana belum bisa bongkar. Tetapi di negara ke Amerika dan lainnya tetap bisa jalan. Oleh karena itu, kami tetap mendorong ekspor itu," ujarnya dalam siaran pers.

Syahrul menegaskan ekspor komoditas pertanian disaat pandemi Covid-19 harus bisa lebih menggeliat dibandingkan sebelum Covid-19. Ekspor menunjukkan komoditas pertanian tidak mengenal pantangan apapun dan harus tetap tersedia sebab seluruh dunia tetap membutuhkan makan, di antaranya komoditas rempah seperti pala, cengkeh dan lainnya.

"Tidak boleh ada yang merasa kuat menghadapi itu karena seluruh dunia berhadapan dengan hal itu. Tetapi di saat seperti ini terjadi berbagai hal di bidang ekonomi, tapi kita masih bisa ekspor pangan. Nah itu yang menjadi juga sesuatu menjadi hal yang penting," pinta Syahrul.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian yang dihasilkan para petani Sulawesi Utara ke 11 negara. - (kementan)

Lebih lanjut Syahrul meminta para produsen hulu dan eksportir untuk terus tingkatkan kerja sama agar dapat meningkatkan hasil produksi. Sektor perkebunan saat ini menjadi andalan ekspor pertanian sehingga terus diperluas cakupan ekspornya. Di antaranya melalui pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif, budaya, dan berorientasi ekspor.

"Dalam mendorong ekspor, pemerintah dan pelaku usaha juga melakukan terobosan yakni mulai dari pemanfaatan teknologi di hilir, efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi. Selain itu diplomasi untuk menembus ragam dan pasar baru serta penguatan sistem perkarantinaan yang didorong kearah digitalisasi," terangnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan ekspor asal sub sektor perkebunan masih menjadi andalan. Di tengah kondisi ekonomi yang lamban, sektor ini diharapkan mampu mendongkrak devisa dari kinerja ekspornya.

Melansir data Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, ekspor komoditas pertanian ke 384 negara tujuan untuk periode Januari-Maret 2020 nilainya mencapai Rp 511,12 miliar.

"Terjadi peningkatan nilai ekspor asal Sulawesi Utara sebesar 176 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya khususnya peningkatan nilai komoditas perkebunan," sebutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement