REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Gedung Putih Peter Navarro menuduh bahwa China mungkin menahan data awal infeksi virus corona karena ingin memenangkan persaingan komersial untuk membuat vaksin. Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara yang paling parah terdampak pandemi corona menurut statistik resmi, telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah tersebut, yang dimulai di Wuhan, China.
"Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal, adalah mereka bersaing untuk membuat vaksin dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, itu adalah peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business, Senin (20/4).
"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.
Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat telah memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan.