Selasa 21 Apr 2020 18:10 WIB

Jubir Pemerintah: Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Jubir pemerintah meminta masyarakat mewaspadai DBD di tengah masa pandemi Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bersiap menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Berdasarkan data hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 1.046 orang di 27 provinsi se-Indonesia dengan jumlah pasien sembuh mencapai 46 orang dan meninggal dunia mencapai 87 orang.
Foto: ANTARA /Nova Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bersiap menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Berdasarkan data hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 1.046 orang di 27 provinsi se-Indonesia dengan jumlah pasien sembuh mencapai 46 orang dan meninggal dunia mencapai 87 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan penyebaran demam berdarah di tengah pandemi Covid-19. Dia mengatakan, masyarakat perlu tetap berada di rumah dan memberantas sarang-sarang nyamuk.

"Bulan-bulan ini adalah masa-masa klasik terjadi peningkatan demam berdarah. Kalau terjadi bersamaan dengan Covid-19, tingkat kesakitan akan meningkat," kata dia dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa (21/4).

Baca Juga

Yurianto mengajak masyarakat untuk mencegah munculnya nyamuk penyebab demam berdarah dengan melakukan pemberantasan sarang-sarang nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk bisa dilakukan dengan menguras dan membersihkan tempat-tempat penyimpanan air serta mencegah genangan air terjadi.

"Mari bergotong royong dan bersatu untuk mencegah penularan Covid-19 dan demam berdarah dengan tetap di rumah dan tetap produktif," ujarnya.

Yurianto mengatakan, upaya mengatasi Covid-19 dilakukan dengan memutus rantai penularan, yaitu menemukan orang-orang yang terinfeksi untuk diobati dan diisolasi. "Langkah untuk menemukan sumber penularan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu memantau orang yang memiliki riwayat bepergian di daerah episentrum dan menelusuri kontak dari pasien yang sudah terinfeksi," katanya.

Yurianto kembali mengingatkan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19, yaitu dengan tetap tinggal di rumah. Pasalnya, tidak diketahui siapa saja yang menjadi pembawa virus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement