Rabu 22 Apr 2020 06:56 WIB

Ekspor Industri Manufaktur Naik 10 Persen di Tengah Pandemi

Ekspor dari industri pengolahan menembus angka 32,99 miliar dolar AS.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri pengolahan atau manufaktur di Tanah Air masih mampu menunjukkan geliat positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin melalui capaian nilai ekspor sepanjang kuartal I 2020, hingga mengalami surplus pada neraca perdagangan.
Foto: Republika/Mardiah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri pengolahan atau manufaktur di Tanah Air masih mampu menunjukkan geliat positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin melalui capaian nilai ekspor sepanjang kuartal I 2020, hingga mengalami surplus pada neraca perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri pengolahan atau manufaktur di Tanah Air masih mampu menunjukkan geliat positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin melalui capaian nilai ekspor sepanjang kuartal I 2020, hingga mengalami surplus pada neraca perdagangan.

“Industri pengolahan mengalami tekanan mulai Maret 2020 akibat Covid-19. Hanya saja data ekspor industri pengolahan memberikan optimisme untuk tetap bertahan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam diskusi virtual pada Selasa (21/4).

Baca Juga

Menperin menyebutkan, kinerja pengapalan sektor manufaktur nasional pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 10,11 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sepanjang kuartal I 2020, ekspor dari industri pengolahan menembus angka 32,99 miliar dolar AS, sedangkan nilai impornya tercatat sekitar 31,29 miliar dolar AS. 

“Sehingga terjadi surplus sebesar 1,7 miliar dolar AS. Bahkan, ekspor industri pengolahan pada kuartal I 2020 memberikan kontribusi signfikan hingga 78,96 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai 41,78 miliar dolar AS" tutur Agus.