Selasa 21 Apr 2020 19:11 WIB

Pemkot Surabaya Sebar Masker ke Pasar Tradisional

Pedagang diharapkan ikut berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Warga beraktivitas di Pasar Kapasan, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga beraktivitas di Pasar Kapasan, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menyebar 17.890 masker dan 10.151 botol cairan pembersih tangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pahlawan. Hal ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

"Pembagian masker dan cairan pembersih tangan ke pasar-pasar itu sudah dilakukan sejak lama," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Selasa (21/4).

Baca Juga

Menurut dia, pihaknya membagikan satu paket goodie bag atau tas kecil yang berisi dua masker dan satu botol cairan pembersih tangan kepada para pedagang di pasar tradisional. Untuk hari ini, lanjut dia, pihaknya membagikan 40 paket ditambah 50 masker di Pasar Krempyeng Dukuh Bulak Banteng, Pasar Podomoro 50 paket ditambah 50 masker dan di Pasar Rahardjo membagikan 20 paket ditambah 50 masker.

Hingga saat ini Pemkot Surabaya sudah membagikan 3.382 paket, cairan pembersih tangan 10.151 botol serta masker 17.890 buah. "Jumlahnya sudah ribuan yang kami sebarkan ke pasar-pasar tradisional tesrebut," katanya.

Agus Hebi memastikan pembagian masker dan cairan pembersih tangan itu akan terus dilakukan di pasar-pasar yang ada di Kota Surabaya, yaitu 81 pasar milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan 69 pasar tradisional yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).

Menurutnya, salah satu alasan untuk terus menyebarkan masker dan cairan pembersih tangan di pasar, karena pasar sangat memungkinkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab, di pasar agak sulit menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik. Selain itu, peredaran uang kertas dan koin juga menjadi salah satu faktor penyebar virus baru ini.

Selain itu, lanjut dia, kebiasaan cuci tangan belum menjadi bagian rutinitas atau kewajiban perorangan dan para pedagang, kuli panggul, karyawan toko, tukang becak, dan semua komponen di pasar tradisional. "Makanya wajib ada pemaksaan penggunaan masker. Kalau semua dilakukan dengan disiplin dan rutin, saya yakin pasar-pasar di Kota Surabaya akan aman. Intinya disiplin," tuturnya.

Ia berharap para pedagang dan semua komponen yang ada di pasar ikut berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini harus dilakukan secara bersama-sama. 

"Makanya kita beri stimulus bagikan masker gratis supaya para pedagang juga ikut berpartisipasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement