Selasa 21 Apr 2020 20:31 WIB

Dapat Double, Penerima PKH Kembalikan Bantuan Gubernur

Bantuan itu berupa sembako dan sejumlah uang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Serahkan langsung bantuan kepada masyarakat.
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Serahkan langsung bantuan kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Yeni Fitria, warga Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi mengembalikan bantuan Gubernur Jawa Barat, dimasa pandemi Covid-19. Bantuan itu berupa sembako dan sejumlah uang yang diterimanya Ahad (19/4).

Bantuan tersebut kemudian dikembalikan ke pengurus RW setempat. Ia sengaja mengembalikan bantuan sebab sudah menerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH).

Video pengembalian sembako yang dilakukan Yeni kepada pengurus RW diperoleh Republika. Dalam pernyataannya, ibu tersebut mengembalikan bantuan secara utuh dan tidak ada yang kurang.

Saat dikonfirmasi, Camat Cimahi Utara, Dani Bastian membenarkan, informasi tersebut. Ia mengungkapkan, bantuan sembako dan sejumlah uang dari Gubernur Jabar didistribusikan pada Ahad (19/4) kemarin. Katanya, di Kecamatan Cimahi Utara terdapat 134 orang penerima manfaat bantuan tersebut.

"Saat pengiriman logistik diantar langsung oleh ojol langsung kepada masyarakat. Disitu ada ketidakpuasan (warga), kelihatan salah sasaran. Penerima (bantuan itu menerima) BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH di Cipageran dan Citereup," ujarnya saat dihubungi, Selasa (21/4).

Ia mengungkapkan, di wilayah Cipageran terdapat 6 orang yang menerima bantuan namun 4 orang di antaranya mengembalikannya dan dikumpulkan di pengurus RW. Sedangkan dua orang lainnya menerima bantuan tersebut.

"Cek di lapangan, (4 orang) penerima PKH dan BPNT, yang tahu persis data pak RW dan RT. Bantuan ditahan tidak dibagikan karena khawatir salah sasaran," ungkapnya.

Ia mengaku, tidak tahu mengapa bantuan tersebut salah sasaran dan diterima oleh penerima PKH dan BPNT. "Saya nggak tahu, data itu Dinsos," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement