REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga miskin dan rentan miskin terkena dampak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10 April 2020 di 18 kelurahanJakarta, hingga Selasa (21/4) telah menerima distribusi bantuan sosial (bansos). "Mereka terutama berada di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, dengan total paket yang didistribusikan sebanyak 92.269 paket. Kami berupaya maksimal agar distribusi bantuan sosial dapat dilaksanakan sesuai jadwal," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Selasa (21/4).
Bantuan yang diberikan berupa paket bahan pangan pokok (beras 5 kg satu karung, sarden dua kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter dan biskuit dua bungkus), masker kain dua helai dan sabun mandi dua batang. "Tidak ada pemberian berupa uang tunai pada bantuan sosial ini," kata Ani.
Bansos yang didistribusikan tersebut langsung diantar ke rumah warga. Dengan demikian, tidak ada warga yang berkumpul untuk mengambil bantuan, agar meminimalisir potensi penularan Covid-19. Program ini berlangsung dua pekan selama masa PSBB diterapkan. Pemilihan kelurahan prioritas juga mempertimbangkan Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menerangkan dalam keterangan tertulisnya bahwa mekanisme pelaksanaan distribusi bansos tahap selanjutnya bagi masyarakat terkena dampak Covid-19 yang belum terdaftar. Caranya mengisi form yang telah disiapkan, untuk diberikan ke RW, dan akan diteruskan ke kelurahan. Data tersebut nantinya akan diverifikasi untuk penentuan jadwal dan lokasi distribusi.
Target penerima bantuan sosial sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta. Program ini bersumber dari realokasi anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta.
Ani menyebutkan bahwa pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19. Sampai dengan 20 April 2020, terdapat total 112 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 50 kolaborator berasal dari Lembaga Usaha; 25 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB, dan Universitas; 27 kolaborator merupakan perorangan; dan 10 kolaborator merupakan kementerian dan setingkat kementerian.
"Sedangkan, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah alat pelindung diri, masker, sarung tangan, disinfektan, dan natura," ucap Ani yang merupakan Koordinator Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI tersebut.
Dukungan sendiri dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2. Atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.