Rabu 22 Apr 2020 04:33 WIB

Komposisi Investasi Jawa dan Luar Jawa Ditargetkan Seimbang

Syarat investasi infrastruktur yang bagus, tenaga kerja yang murah, serta bahan baku

Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menargetkan komposisi investasi di Jawa dan Luar Jawa akan semakin berimbang di masa mendatang. Berdasarkan data BKPM, sepanjang triwulan pertama 2020, investasi di luar Jawa meningkat 19,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Secara komposisi pun terjadi peningkatan, dari sebelumnya 44 persen menjadi 48,6 persen terhadap nilai keseluruhan realisasi investasi. "Secara keseluruhan, peningkatan investasi di luar Jawa menggambarkan dan membuktikan pembangunan infrastruktur pada pemerintahan Jokowi-JK. Karena syarat utama investasi di suatu wilayah ada tiga, yaitu infrastruktur yang bagus, tenaga kerja tersedia dan murah, serta ketersediaan bahan baku. Target BKPM ke depan minimal komposisi investasi di Jawa dan luar Jawa berimbang," kata Bahlil dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (21/4).

Secara rinci, total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di luar Jawa tahun 2019 adalah Rp 85,8 triliun dan meningkat 19,3 persen menjadi Rp 102,4 triliun pada tahun 2020.

Ada tiga lokasi di luar Jawa yang masuk ke dalam peringkat lima besar realisasi investasi PMA periode triwulan pertama 2020. Investasi terbesar berada di DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Maluku Utara, Kepulauan Riau dan Sulawesi Tenggara."Di Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara ini besar nilainya karena ada pembangunan smelter nikel," kata Bahlil.