REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Para pejabat di Kota Depok serentak melakukan gerakan mendukung sosialisasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan memasang baliho di jalan utama di Kota Depok. Namun, gerakan sosialisasi PSBB itu dikecam warga karena para pejabat memasang foto tanpa menggenakan masker dan dengan pose tersenyum.
Salah satu baliho yang paling banyak dikecam yakni baliho sosialisasi PSBB dari Ketua DPRD Kota Depok, HTM Yusufsyah Putra yang berukuran cukup besar berada di depan check poin atau pemeriksan penerapan PSBB di pertigaan Jalan Siliwangi-Jalan Margonda.
Foto Ketua DPRD Kota Depok itu tak mengenakan masker dengan pose menebar senyum. "Sangat tak etis dan tak tahu aturan, sosialisasi PSBB tapi tak gunakan masker. Jelas itu sosialisasi salah kaprah, tak mendidik," ujar Reza, seorang warga Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (21/4).
Reza juga mengecam baliho sosialisasi PSBB ditempat yang sama dengan foto yang juga tanpa masker dari anggota DPRD Jawa Barat (Jabar), Imam Budi Hartono. "Pantesan penerapan PSBB di Depok nggak sukses, para pejabatnya saja nggak memberikan contoh yang baik. Jelas itu sosialisasi PSBB yang menyesatkan," kecamnya geram.
Pemantauan Republika, hampir setiap sudut jalan di Kota Depok terpasang baliho sosialisasi PSBB yang terpampang foto para pejabat tenpa masker dengan kalimat dan disain yang sama dan berlogo Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengaku, kalau dirinya juga disodorkan 10 titik untuk pasang baliho di Kota Depok dengan materi sosialisasi PSBB yang sama dengan foto tersenyum tanpa masker. "Untung saya cek dan saya minta agar foto saya menggunakan masker," ungkapnya.
Menurut Pradi, sebaiknya sosialisasi PSBB itu pesannya harus dapat dipahami dan mudah dimengerti masyarakat. "Sebaiknya para pejabat harus memberikan contoh yang baik dan benar, sehingga pesan PSBB yang hendak disampaikan akan diikuti masyarakat. Nggak perlu pasang foto senyum-senyum disaat kita bersama sedang menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19)," tuturnya.