REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, menceritakan pengalaman seramnya. Pada awal Januari ketika wabah Corona mulai merebak, Lukaku mesti berlatih dan bermain dimana 23 dari 25 pemain Inter Milan saat itu mengalami batuk-batuk dan demam.

‘’Kami punya libur selama sepekan pada Desember. Kami kembali bekerja dan saya tidak bercanda bahwa 23 dari 25 pemain saat itu dalam kondisi sakit,’’ cerita Lukaku dalam perbincangan Instagram Live dengan presenter Kat Kerkhofs, seperti dikutip Dailymail, Selasa (21/4).

Meski mengalami gejala demam dan batuk-batuk, tidak ada satu pun pemain Inter Milan yang dilakukan tes corona. Hampir selama sebulan mereka tetap berlatih dalam kondisi sakit. Puncaknya ketika Inter Milan menghadapi Cagliari pada 26 Januari

Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut, defender Milan Skriniar terpaksa ditarik keluar lapangan karena nyaris jatuh pingsan. ‘’Kami bermain menghadapi Radja Nainggolan dan kawan-kawan dari Cagliari,’’ kata striker Timnas Belgia ini. ‘’Setelah pertandingan berjalan 25 menit, salah satu bek kami (Skriniar) harus meninggalkan lapangan. Dia tidak bisa melanjutkan pertandingan dan nyaris pingsan.’’ 

Sebelum pertandingan tersebut, para pemain Inter Milan juga melakukan pemanasan dalam kondisi demam dan batuk-batuk. Termasuk Lukaku yang saat itu merasa demam.

‘’Semua pemain batuk dan demam. Ketika melakukan pemanasan, saya merasakan demam. Padahal, saya sebelumnya tidak pernah demam dalam beberapa tahun terakhir,’’ kata Lukaku.

Setelah pertandingan tersebut, ada jadwal pertemuan makan malam dengan tamu dari Puma. Lukaku saat itu izin pulang dan langsung pergi tidur selepas tiba di rumah.

‘’Pada saat itu, kami sama sekali tidak melakukan tes Covid-19,’’ kata Lukaku. ‘’Jadi, kami tidak akan pernah tahu pasti apakah ada yang terkena corona atau tidak.’’ 

Ikuti Whatsapp Channel Republika