VIVA – Komedian Tri Retno Prayudati atau yang lebih dikenal dengan nama Nunung akan kembali ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Nunung kembali menjalani rehabilitasi setelah menghantarkan jenazah ibunya ke peristirahatan terakhir di Solo. Setelah kembali, Nunung akan menjalani isolasi dan serangkaian tes.
"Pasti di rapid test dong. Kan produsernya nanti setelah masuk ke dalam kan Bu Nunung akan kita pisahkan dengan pasien yang lama antara satu sampai dua minggu, supaya mencegah terjadinya penularan Covid-19," kata Direktur Utama RSKO, Dokter Azhar Jaya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa, 21 April 2020.
Setelah hasil tes keluar, jika menyatakan tidak ada yang mencurigakan maka Nunung akan kembali menjalani rehabilitasi, hal itu pun berlaku sebaliknya. Pihak RSKO juga telah memberi saran kepada Nunung agar menjaga jarak selama di sana. Dua orang petugas RSKO ikut mengawal kepergian Nunung dan suaminya.
"Dia pergi sore waktu itu. Tidak pergi begitu saja, dan didampingin petugas RSKO jadi saya juga wanti-wanti di sana tetap menjaga sosial distancing. Karena Bu Nunung kan dari daerah epicentrum, ini pergi ke daerah. Sebenarnya di daerahnya Bu Nunung saya rasa aman, justru Bu Nunungnya," kata Azhar.
Bukan hanya Nunung yang menjalani isolasi dan rapid test. Dua orang petugas yang menemani ikut melakukan prosedur tersebut. Mereka akan diisolasi setidaknya selama tujuh hari. Mereka kaan dikarantina terpisah dari yang lainnya.
Baca juga: Dapat Asimilasi Corona, Nunung akan Bebas?
"Sendiri-sendiri mas. Selama ini juga sendiri-sendiri Mas. Nanti ini juga di lokalisir sendiri-sendiri juga sih. Jadi enggak boleh pulang dulu (rawat jalan), diisolasi di sini 7 hari, minimal. Karena standarnya 14 hari kan. Kalau 7 hari negatif, ya ya sudah," Kepala Instalasi Humas RSKO Cibubur, Bagus Ario Wibowo.
Pihak RSKO memberikan izin kepada Nunung untuk menghadiri pemakaman ibunya di Solo selama dua hari. Mereka tidak mau hal itu berpengaruh ke kondisi kesehatan mental Nunung jika tidak diizinkan. Selama ini pihak RSKO juga memberi izin Nunung
"Jadi kami memperhatikan kondisi psikis dan medis pasien, kalau misalnya orang lagi sedih terus kemudian dia merasa tidak bisa melihat ibunya untuk terakhir kali, pasti akan depresi. Tentunya akan mempengaruhi tahapan rehabilitasnya. Atas pertimbangan kemanusiaan dan juga mohon maaf Bu Nunung juga bukan koruptor kelas kakap, bukan juga pembunuh, dia hanya warga negara yang salah dalam menjalani kehidupan," kata Azhar.