Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Vietnam telah menerapkan pembatasan perjalanan secara agresif untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19, tapi tampaknya aturan itu tak berlaku bagi karyawan Samsung.
Perlu diketahui, sejak pertengahan Maret, orang asing tak boleh masuk Vietnam sama sekali. Namun, Samsung melobi keras dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi di pabrik panel pemancar cahaya organik di negara itu.
"Pemerintah akhirnya memutuskan mengizinkan sekitar 200 karyawan Samsung masuk sejak akhir bulan lalu," lapor KrAsia, dikutip Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Krisis Corona, Startup Negara Ini Dapat Bantuan dari Pemerintah, Totalnya Capai Angka . . . .
Namun, keputusan pemerintah lahir saat virus tengah menyebar di wilayah Kota Daegu, Korea Selatan. Pada 13 April, pekerja di pabrik Samsung di Provinsi Bac Ninh dinyatakan positif terpapar corona. Dari 1.000 karyawan, hanya sekitar 40 orang yang diminta isolasi diri.
Kepala salah satu manufaktur besar Jepang yang beroperasi di Vietnam berujar, "Pemerintah Vietnam tak akan memberi keputusan serupa (dengan Samsung) kepada perusahaan (asing) lain."
Sekadar informasi, sejumlah perkiraan menyebut pertumbuhan ekonomi Vietnam akan berbalik negatif tahun ini, akibat pandemi. Pengecualian Samsung dari kebijakan pembatasan perjalanan menunjukkan perjuangan Vietnam untuk menyeimbangkan kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi.
Sebab, Samsung merupakan salah satu perusahaan asing yang beroperasi di Vietnam, berkontribusi seperempat dari total ekspor negara tersebut. Dua pabrik di Vietnam utara menggarap lebih dari setengah pengiriman global perusahaan.