Rabu 22 Apr 2020 07:41 WIB

AS Kembali Kucurkan Tambahan Dana untuk Tangani Corona

Senat AS menyetujui dana hampir 500 juta dolar AS untuk menangani dampak virus corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah virus corona di Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah virus corona di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serilat (AS) dengan suara bulat menyetujui bantuan tambahan senilai 484 miliar dolar AS untuk dampak virus corona, Selasa (21/4). Dana tersebut akan dikucurkan untuk menangani masalah ekonomi dan kebutuhan rumah sakit yang mengobati pasien Covid-19.

Persetujuan itu akan dikirimkan kepada House of Representatives pada Kamis  (23/4) untuk disahkan. Peraturan pengucuran dana yang diusulkan pemimpin Kongres dan Gedung Putih itu akan menjadi kebijakan keempat merespons virus corona.

Baca Juga

Secara keseluruhan, keempat kebijakan tersebut bernilai sekitar 3 triliun dolar AS bantuan yang diterbitkan sejak bulan lalu. Dana tersebut diharapkan dapat membantu menghadapi krisis yang telah menewaskan lebih dari 43.000 warga AS.

Presiden AS Donald Trump mendesak Kongres untuk memberikan persetujuan cepat terhadap langkah tersebut. Dia meminta perluasan pendanaan pinjaman untuk usaha kecil terdampak pandemi.

Sebelumnya, Washington telah memberikan hampir 350 miliar dolar AS pinjaman untuk usaha kecil yang dapat berubah menjadi hibah jika persyaratan tertentu dipenuhi. Hanya saja, bantuan itu dengan segera habis ketika disalurkan kepada yang terkena dampak virus corona.

Para pengkritik program mengatakan, terlalu banyak uang mengalir ke bisnis yang lebih besar. Untuk mengatasi itu, pemimpin Senat dari Demokrat Chuck Schumer mengatakan, sebanyak 125 miliar dolar AS dana usaha kecil dalam paket terbaru akan digunakan untuk warung dan toko-toko milik minoritas.

Schumer menyoroti dana untuk memerangi virus corona, di samping bantuan untuk usaha kecil. "Kami dapat memberikan pinjaman kepada usaha kecil, tetapi jika tidak ada pelanggan yang berjalan di jalan untuk pergi ke toko mereka, apa gunanya itu?" Kata Schumer.

Sedangkan ketua Senat dari Republik, Mitch McConnell mengatakan, pengucuran dana perlu selama masa yang belum pernah terjadi sebelumnya di AS. Dana terbaru ini akan mencakup 321 miliar dolar AS untuk program pinjaman usaha kecil, 60 miliar dolar AS untuk program pinjaman darurat bencana yang juga untuk bisnis kecil, 75 miliar dolar AS untuk rumah sakit, dan 25 miliar dolar AS untuk pengujian virus corona secara nasional.

Sementara, Partai Republik awalnya bersikeras bahwa pengucuran dana keempat ini hanya menyediakan dana baru untuk usaha kecil, Demokrat berhasil memperluasnya. Demokrat memasukkan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya, serta lebih banyak dana dalam pengujian virus corona.

Hanya saja, Demokrat tidak dapat meyakinkan Republikan untuk meningkatkan dana darurat federal untuk pemerintah negara bagian dan lokal. Padahal negara bagian dan lokal saat ini kehilangan pendapatan yang tajam dan pembiayaan infrastruktur.

Saat ini Kongres sudah mengerjakan rencana tanggapan virus corona kelima. Schumer mengatakan, itu bisa serupa dengan stimulus ekonomi 2,3 triliun dolar AS yang diberlakukan pada 27 Maret.

Washington menghadapi krisis yang semakin dalam dan mendorong Partai Republik dan Demokrat untuk bekerja secara bipartisan. Keputusan itu dilakukan untuk meringankan beban warga dan ekonomi selama pandemi yang membuat lebih dari 795.000 orang sakit dan 22 juta orang kehilangan pekerjaan di AS. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement