Rabu 22 Apr 2020 09:23 WIB

Mudik Dilarang, Wapres: Silaturahim Bisa Pakai Teknologi

Keputusan melarang mudik sebagai upaya mengurangi resiko penyebaran Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan silaturahim pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah tahun ini sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Ini setelah Pemerintah memutuskan untuk melarang mudik lebaran lantaran adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air.

"Mudik memang memiliki makna untuk menjalin silaturahmi, namun di tengah bencana pandemi, silaturahmi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi," ujar Ma'ruf melalui akun resmi instagramnya, Selasa (21/4).

Ma'ruf mengatakan, keputusan melarang mudik sebagai upaya mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Keputusan itu, kata Ma'ruf, diperoleh dari hasil kajian dan pendalaman di lapangan.

Sebab, berdasarkan survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan terdapat 68 persen yang tidak akan mudik, namun ada 24 persen yang bertekad masih akan tetap mudik, dan tujuh persen telah mudik.

"Sehingga, masih ada angka besar sejumlah 24 persen itu yang memilki potensi mobilitas ke daerah," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf juga mengatakan, keputusan melarang mudik juga setelah Pemerintah mulai menggulirkan untuk wilayah DKI Jakarta, dan kemudian disusul untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan Pemerintah melarang masyarakat melakukan mudik lebaran. Larangan mudik akan efektif berlaku pada Jumat (24/4), bagi masyarakat yang ada di wilayah Jabodetabek, zona merah Covid-19, dan wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sanksi juga akan dikenakan bagi masyarakat yang tetap nekad mudik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement