Rabu 22 Apr 2020 14:56 WIB

Jasa Marga Bahas Teknis Pembatasan Transportasi

Tidak ada penutupan tol saat larangan mudik berlaku pada 24 April 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Jakarta di Kebon Nanas, Kota Tangerang, Banten, awal April lalu. PT Jasa Marga (Persero) tengah membahas teknis pembatasan kendaraan menyusul larangan resmi pemerintah agar masyarakat tidak mudik.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Jakarta di Kebon Nanas, Kota Tangerang, Banten, awal April lalu. PT Jasa Marga (Persero) tengah membahas teknis pembatasan kendaraan menyusul larangan resmi pemerintah agar masyarakat tidak mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini sudah resmi melarang masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2020. PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini juga mulai membahas teknis pembatasan transportasi yang akan dilakukan untuk mendukung instruksi larangan mudik.

"Teknisnya kami sedang dikusi dengan Polda dan Korlantas. Pagi ini ada survei juga, check point akan ditetapkan di beberapa lokasi," kata Division Head Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad Reza Febriano dalam sebuah diskusi daring bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rabu (22/4).

Baca Juga

Reza memastikan Jasa Marga siap melaksanakan kebijakan pemerintah untuk melarang mudik tahun ini. Dia menegaskan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korlantas untuk pembatasan ruas di jalan tol.

Meksipun begitu, Reza menegaskan nantinya tidak akan ada penutupan jalan tol saat larangan mudik mulai berlaku pada 24 April 2020. "Tidak ada penutupan tapi pembatasan. Kita masih menunggu regulasinya, Kemenhub akan menyampaikan segera," ujar Reza.

Dia menambahkan nantinya untuk membantu penegakan hukum dalam pembatasan transportasi, Jasa Marga akan menyiapkan sejumlah personel. Begitu juga dengan sarana perlengkapan lalu lintas saat pembatasan transportasi dilakukan. 

Jasa Marga juga sudah intensif mengimbau masyarakat agar tidak mudik sebelum larangan resmi dikeluarkan. Bahkan Jasa Marga juga sudah mencatat penurunan trafik di ruas jalan tol yang dikelolanya.

Sebelumnya, Jasa Marga mencatat tren penurunan lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Utama (barrier) yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek misalnya Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta Cikampek (akses arah Timur). Begitu juga dengan GT Cikupa Exit Jalan Tol Jakarta-Merak (akses arah barat) dan GT Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi (akses arah Selatan).

Corporate Communication and Community Development Head Jasa Marga Dwimawan Heru pada Ahad (19/4) menjelaskan sejak tujuh hari imbauan bekerja di rumah pada 16-22 Maret 2020, terdapat penurunan di gerbang tol. Tidak hanya di Jalan Tol Jasa Marga Group yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, Heru mengatakan penurunan lalu lintas di ruas jalan tol jarak jauh antarkota juga terjadi.

"Sebagai contohnya di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga Group, terjadi penurunan sekitar 34 persen kondisi normal," kata Heru.

Meskipun terjadi penurunan pendapatan, Jasa Marga tetap mengimbau pengguna jalan tetap bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Selain itu juga menggunakan masker dan mematuhi protokol sesuai peraturan pemerintah jika harus beraktivitas di luar rumah untuk keadaan yang mendesak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement