REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sempat mengumumkan ada penurunan angka harian kasus positif Covid-19. Pada Senin (20/4) tercatat ada penambahan kasus positif sebanyak 185 orang, angka tersebut cenderung mengalami penurunan dibandingkan hari Ahad (19/4), sebanyak 327 orang.
Menurut Peneliti bidang mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra angka kasus positif masih berubah-ubah. Artinya meski mengalami penurunan, kasus Covid-19 masih pada masa akselerasi. "Ini masih fluktuatif. Baru lihat tadi ada penambahan kasus positif naik lagi," ujar Sugiyono, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/4).
Selain itu, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya baru dimulai. Maka dapat dikatakan, belum ada efek atau intervensi dari kebijakan PSBB terhadap angka positif Covid-19.
DKI Jakarta sendiri baru menerapkan PSBB per tanggal 10 April lalu. "PSBB di Jakarta dan sektarnya kan juga baru dimulai, jadi belum bisa disimpulkan apa (efek)," kata Sugiyono.
Terbukti pada Selasa (21/4) kembali mengalami peningkatan kasus baru per harinya, bahkan melonjak tinggi sebanyak 375 orang. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.135 orang.
Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 95 orang dan total pasien sembuh sebanyak 842 orang. Penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 26 dan totalnya meninggal saat ini sebanyak 616 orang.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengajak semua elem masyarakat turut mensukseskan mencegah penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat konsisten tetap tinggal di rumah, selalu mengenakan masker saat harus ke luar rumah. Sebab keberhasilan menahan penyebaran Covid-19 akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit.
"Karena semakin banyak pasien yang dirawat di rumah sakit, maka beban ini akan semakin berat. Beban kita untuk menurunkan jumlah yang sakit semakin berat, dan beban kita untuk mengurangi yang meninggal karena Covid-19 akan semakin berat," ujar Yurianto dalam konferensi persnya.