Rabu 22 Apr 2020 16:33 WIB

Annaba Center, Sandaran Bagi Mualaf yang Tersingkir

Pesantren Mualaf Annaba Center membina dan menampung mualaf secara gratis.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Annaba Center, Sandaran Bagi Mualaf yang Tersingkir. Proses bersyahadat yang dibimbing Ustadz Syamsul Arifin Nababan di Pesantren Mualaf Annaba Center.
Annaba Center, Sandaran Bagi Mualaf yang Tersingkir. Proses bersyahadat yang dibimbing Ustadz Syamsul Arifin Nababan di Pesantren Mualaf Annaba Center.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cerita tentang mualaf selalu menarik disimak. Kisah perpindahan keyakinan seseorang kerap menggetarkan hati Muslim lainnya untuk makin taat pada Allah. Tak sedikit dari mualaf bahkan harus terusir dari keluarganya ketika memutuskan memeluk Islam.

Pesantren Mualaf Annaba Center di Sawah Baru, Tangerang Selatan menjadi salah satu tempat rujukan bagi mualaf atau calon mualaf di Indonesia. Lembaga yang berdiri sejak 2007 tersebut menjadi saksi bisu pengenalan seseorang tentang Islam sampai akhirnya mendalaminya ke lubuk hati.

Baca Juga

Bagi mualaf atau calon mualaf yang belum menikah disediakan tempat tinggal dan konsumsi sehari-hari. Sedangkan bagi mualaf yang sudah berkeluarga tak diizinkan tinggal alias pulang-pergi. Syarat menjadi mualaf disana mudah, hanya berbekal KTP dan mengucapkan syahadat.

Pimpinan Pesantren Mualaf Annaba Center, KH Syamsul Arifin Nababan menjelaskan metode belajar mengajar bagi mualaf selayaknya di pesantren pada umumnya. Mereka belajar memahami Islam dari mulai rukun Iman, rukun Islam, dan tata cara shalat. Semuanya dipelajari secara perlahan tanpa paksaan.