Kamis 23 Apr 2020 00:53 WIB

Penyebaran Virus Corona di Meksiko Memasuki Fase Kritis

Meksiko melaporkan 8.772 infeksi virus corona dengan 712 kematian.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Suasana malam hari Mexico City, Senin (6/4). Meksiko telah memasuki tahap paling serius yang disebut sebagai Fase 3, karena penyebaran virus corona semakin intensif. Pada Senin, Meksiko melaporkan 8.772 infeksi virus corona dengan 712 kematian.
Foto: AP Photo/Marco Ugarte
Suasana malam hari Mexico City, Senin (6/4). Meksiko telah memasuki tahap paling serius yang disebut sebagai Fase 3, karena penyebaran virus corona semakin intensif. Pada Senin, Meksiko melaporkan 8.772 infeksi virus corona dengan 712 kematian.

REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY -- Meksiko telah memasuki tahap paling serius yang disebut sebagai Fase 3, karena penyebaran virus corona semakin intensif. Pada Senin, Meksiko melaporkan 8.772 infeksi virus corona dengan 712 kematian.

Pejabat kesehatan memperkirakan jumlah infeksi virus corona yang sebenarnya jauh lebih tinggi, karena Meksiko memiliki kapasitas pengujian yang terbatas. Wakil Menteri Kesehatan, Hugo Lopez-Gatell mengatakan, penghitungan berdasarkan model matematika "Sentinel Surveillance" memperkirakan ada 55.951 kasus infeksi corona di seluruh Meksiko.

Baca Juga

"Hari ini kami ingin mengumumkan awal 'Fase 3' dari pandemi Covid-19, mengingat bahwa kami berada dalam fase penyebaran cepat di mana sejumlah besar infeksi dan rawat inap terakumulasi," kata Lopez-Gatell.

Lopez-Gatell mengatakan, fokus pada Fase 3 adalah mengurangi pergerakan orang di ruang publik melalui penerapan menjaga jarak sosial. Menurutnya hal yang paling penting adalah seluruh warga Meksiko mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Meksiko telah memperpanjang pembatasan hingga 30 Mei, dan berencana untuk melonggarkan pembatasan pada 1 Juni. Lopez-Gatell menekankan bahwa pemerintah telah mengambil langkah mitigasi untuk meredam penyebaran virus corona. Namun, pembatasan tersebut telah menyebabkan tekanan bagi perekonomian negara.

Pemerintah Meksiko telah meluncurkan paket stimulus untuk menggerakkan perekonomian dan membantu warga miskin di tengah pandemi virus corona. Namun, para analis mengatakan, paket stimulus itu tidak ada artinya dibandingkan dengan negara-negara lain di Amerika Latin.

Sebelumnya, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengkritik para kartel narkoba yang membagikan paket sembako kepada warga. Paket yang diberi logo kartel mereka ini merupakan bagian dari aksi untuk membantu warga yang terdampak virus corona.

Presiden Obrador menyatakan, para kartel narkoba itu lebih baik mengurangi tindak kejahatan mereka ketimbang membagikan makanan. Menurutnya, aksi para kartel narkoba yang membagikan makanan tidak akan mengurangi nilai kejahatan mereka.

Pekan lalu, beberapa kartel narkoba mengerahkan anggotanya untuk membagikan paket sembako bagi warga yang kekurangan penghasilan akibat virus corona. Seorang putri penguasa obat terlarang Joaquin "El Chapo" Guzman merupakan salah satu yang ikut membagikan paket sembako.

Paket tersebut berisi minyak goreng, beras, gula, dan barang kebutuhan lainnya yang didistribusikan di Guadalajara, yakni kota terbesar kedua di Meksiko. Paket sembako tersebut ditempelkan logo "El Chapo 701".

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement