REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Francis mendesak Uni Eropa (UE) untuk tetap bersatu dalam menangani pandemi Covid-19. Pandemi ini telah menimbulkan ketegangan bagi 27 negara anggota UE dan memperlihatkan perpecahan antara wilayah utara yang lebih kaya dan wilayah selatan yang miskin.
"Pada masa-masa ini di mana kita membutuhkan begitu banyak persatuan di antara kita, di antara bangsa-bangsa, mari kita berdoa hari ini untuk Eropa," kata Francis pada awal misa pagi hariannya.
Ini adalah kedua kalinya Paus menyatakan keprihatinan mengenai ketegangan yang terjadi di UE. Dia meminta kepada seluruh warga untuk berdoa agar UE tetap kompak dan mengedepankan ikatan persaudaraan dalam mengatasi pandemi virus corona. Francis memperingatkan bahwa UE berisiko pecah jika tidak ada kesepakatan bersama untuk mengatasi pandemi tersebut.
Negara-negara utara UE yang konservatif secara fiskal tetap berkeinginan untuk mengendalikan pengeluaran dengan ketat. Mereka menolak usulan negara-negara di wilayah selatan untuk menerbitkan surat utang bersama atau coronabonds, sebagai langkah untuk memulihkan perekonomian. Para pemimpin UE akan mengadakan pertemuan melalui videocall pada Kamis (23/4).
Para pejabat dan diplomat UE memperkirakan pertemuan pada Kamis tidak akan membuat keputusan akhir tentang cara untuk membiayai pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona. Selama diskusi persiapan dengan utusan nasional UE pada Senin (20/4), para eksekutif UE memperkirakan wabah global Covid-19 dapat menghilangkan sepersepuluh dari hasil ekonomi benua Eropa.