REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berupaya memastikan kesehatan hewan selama masa pandemi Covid-19. Upaya tersebut dilakukan di tengah penutupan operasional sejak pertengahan bulan lalu.
"Kami kan tidak menerima kunjungan sejak tanggal 16 Maret. Saat itu Solo mulai status KLB (kejadian luar biasa)," kata Direktur Utama TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Rabu (22/4).
Meski tidak ada pengunjung, dikatakannya, seluruh satwa yang ada di kebun binatang tersebut dipelihara dengan baik. "Mulai pakan, kebersihan kandang, hingga membenahi kandang yang rusak," katanya.
Selain itu, menurut dia, pihak manajemen juga memperhatikan kesehatan karyawan TSTJ. Sementara itu, dikatakannya, mengenai persiapan menghadapi lonjakan jumlah pengunjung pascapandemi Covid-19 saat ini pihak manajemen TSTJ belum mempersiapkan secara khusus.
"Ini kan mengalami tiga fase, yaitu bertahan, recovery, dan pengembangan. Saat ini bagaimana kami sedang bertahan menghadapi kondisi sekarang. Selanjutnya untuk pengembangan kan kami lihat seperti apa," katanya.
Sementara itu, sebelumnya untuk tahun ini TSTJ menargetkan mampu menarik 710.000 pengunjung. Meski demikian, melihat kondisi saat ini akan ada perubahan rencana kerja. Menurut dia, nantinya akan ada skala prioritas.
"Padahal saat momentum Lebaran, biasanya dari hari pertama hingga H+7, jumlah pengunjung bisa sampai 80.000 orang," katanya.